Back Again

163 34 10
                                    

....

"helloo everybody" sapaan hangat seorang Caski memasuki kelasnya yang baru beberapa hari di injak ini.

Minggu kemarin, memang mereka sudah masuk sekolah. Namun, masih dalam agenda menyusun struktur kepengurusan kelas kemudian menyusun bangku tempat duduk, serta perkenalan dengan temen sekelas.

Yaa karena mereka sudah memasuki kelas 3. Maka dari itu, ada beberapa teman yang berganti, karena memang adanya sistem acak kelas dari dulu tiap tahunnya.

"berisik banget sih lo Ca, ganggu orang baca aja!!" ucap seorang cowo sensitif yang langsung meletakkan novel yang sedang dibacanya, setelah Caski duduk disebelahnya.

"etdahh Rasya Indro Hidayah, si cowo datar dan pelit bicara yang sekarang ga pelit-pelit banget sih, walaupun tetep datar, hehehe" ringis Caski

"gue itu cuma menyapa doang, apa susahnya lo jawab sih? Malah ngomel!" lanjutnya merapikan tas setelah duduk disamping Rasya itu.

Menurut pembagian guru wali kelasnya kali ini, sepertinya akan lebih baik kalo duduk bersama lawan jenis, karna akan meminimalisir keributan dikelas.

Maka dari itu, seorang Caski sekarang duduk sebangku dengan seorang Rasya. Agak aneh, agak gasuka dari mereka berdua, namun ya mereka harus menerimanya.

"iyadahh sebebas lo aja Ca. Gausah ganggu gue mau lanjut baca" setelah mengucapkan itu pandangannya kembali lagi kearah novel dan membacanya,

"nahh gitu dong ketua kelas gue tiga tahun ini" sarkas Caski.

Rasya mengalihkan pandangannya kembali menatap Caski kemudian tersenyum dan mengejek, lalu berbisik, "thanks mantan patner. By the way lo ga merasa terkalahkan sama mantan sahabat kan?"

"hahahaha" setelahnya Rasya tertawa yang mengundang banyak pasang mata memandang aneh kearahnya.

Karna tak biasanya seorang Rasya tertawa keras dan bahagia seperti itu, lantas semua teman sekelas memperhatikannya, "lo mau masuk rumah sakit apa kuburan?" putus Caski menunjukkan bogeman tangan kanan dan kirinya.

Melihat itu, Rasya langsung menormalkan tawanya dan berangsur-angsur menggeser bangkunya agar sedikit menjauh dari Caski.

"eh ehh sorry gamaksud apa-apa kok. Udah siap-siap aja mau masuk nih" ucap Rasya mengarahkan pandangannya lurus kedepan papan tulis dan membereskan novelnya, karna waktu pelajaran yang akan segera dimulai.

Kalau heran apa maksud perkataan Rasya tentang 'terkalahkan mantan sahabat'. Baiklah bakal di jelasin singkat!

Kemarin seperti biasa, sebelum KBM berlangsung normal. Setiap kelas wajib memilih struktur kepengurusan kelas. Maka dari itu, terpilihlah Rasya Ketua Kelas, Sandrinna Wakil Ketua, Rina Sekertaris dan Edo Bendahara.

Pertanyaannya, kenapa Caski tidak jadi wakil lagi, padahal selama 2 tahun dia selalu menjabat sebagai wakil? Atau kenapa dia ga mencalonkan kembali?

Sebenernya memang dari Caski sendiri, dia sudah sangat capek dan malas untuk kembali mencalonkan diri menjadi wakil apalagi selama 2 tahun kemarin dia sudah menjabat posisi itu.

Alhasil, kemarin posisi wakil kosong. Teman sekelas beserta ketua yang sudah terpilih, ikut membantu mencarikan posisi itu, sehingga terpilihlah kandidat Sandri dan Caski sebagai calonnya.

Ditengah hasil voting anak kelas, guru wali kelas menyarankan agar Sandri saja yang menjabat wakil, karna beliau juga tau bahwa Caski masih sibuk dengan lomba-lomba olimpiadenya nanti dan juga mengingat dia sudah kelas 3 serta sudah 2 tahun berturut-turut menjabat jabatan itu.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang