Akhir

402 40 15
                                    


"ini bukan akhir dari KISAH nya, melainkan awal dari perjalanan yang bakal sangat banyak rintangannya.
Terimakasih buat perjuangan untuk memulai.
And Welcome in new real life"

note:
cerita ini bakal sangat menguras energi kalian untuk baca. Karena ini bagian yang paling panjang yang pernah aku buat :)

Selamat bermalam minggu sambil membaca ceritaku ini.....

....

"bang..."

Adegan pelukan Kica dan Fira terabaikan, mereka segera menormalkan keadaan. Juga semua orang yang ada disana sangat kaget mendapati kehadiran sosok yang benar-benar sangat mereka rindukan.

Mereka semua kaget dengan ekpresi muka Caski yang sedih dan menangis itu tiba-tiba datang menemui mereka saat adegan Kica dan Fira yang terlihat sweet itu. Semua mata saling melirik satu sama lain seperti mengatakan 'mampus'.

Sedangkan Kica sangat-sangat menyesal dan juga takut atas adegan yang tadi dilakukan. Sementara Fira bingung melihat ekpresi semua wajah yang ada disana kaget, dan khawatir karna kedatangan sosok cewe yang tak dikenalnya itu.

"kakakkk" panggil Qela setelah melihat takada aksi dari yang lain,

dia bersiap memeluk saudara perempuan satu-satunya itu yang langsung dibalas senyuman singkat dari Caski walaupun masih dengan buliran airmata.

'mampus!! dia Caski? aduhh pantes muka mereka khawatir dan takut gitu. Inimah bisa-bisa Caski salah paham liat gue sama Kica tadi' batin Fira yang sekarang ikut khawatir.

"apa kabar adek?" lirihnya ditengah dekapan bersama adiknya itu.

Qela meredakan tangisnya dengan sekuat tenaga dia mengangguk-angguk pasti kemudian melepaskan pelukan dan memandang wajah kakaknya itu,

"gue baik kak. Apalagi liat kakak disini sekarang, kabar gue bertambah baik"

Caski tersenyum melirik abangnya, "gue ga dapet pelukan dari abang tercinta nih. Bang Reza ga kangen sama Caski?" rengeknya tersenyum.

Reza yang sempat speechless langsung berlari menuju kearah Caski meninggalkan Sandri yang masih kaget disana,

"lo kapan pulang Ca? kok ga ngabarin gue? lo sehat kan disana? akhir-akhir ini lo ga pernah hubungin gue!?" celotehnya ketika sudah memeluk adik sulungnya itu.

"udah ngomelnya? Masa gue baru pulang diocehin" kesal Caski melepas pelukannya memasang wajah kesalnya kehadapan Reza, yang dibalas abangnya dengan senyuman maaf.

"Rasyaa, Sandri kalian gamau meluk gue juga? Sinii!!" seru Caski masih dengan nada bergetar karna masih menangis membuka kedua tangannya menanti kehadiran Rasya dan Sandri.

"aaaa gue kangen banget" teriak Sandri,,

"gue juga Ca, lo ngapain sihh sibuk banget disana sampe ga pernah lagi ngasih kabar" tambah Rasya.

Melepas pelukan mereka, Caski tersenyum dan menghapus airmatanya itu "sorry gue kan nyibukkin diri biar ga terlalu kangen sama kalian semua"

"hiiii dasar!! Kita semua juga kangen tau Ca sama lo. Tapi sayangnya kita gabisa nyibukkin diri karna ini nih..." ucap Reza melirik Kica yang masih menunduk takut.

"Bang Kica" teriaknya tersenyum licik melihat Kica masih menunduk takut itu.

Semua orang yang ada disana menatap aneh kearah Caski yang tersenyum, padahal tadi saat pertama datang raut wajahnya sedih dan mengeluarkan buliran airmata.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang