END.

214 40 24
                                    


Lebih baik mana, mengakhiri suatu hubungan, atau menyelesaikan permasalahan yang membuat hubungannya harus berakhir?
Kita coba pilihan kedua, jika tak bisa maka pilihan pertama jawabannya.
And now, let's go selesaikan cerita dan masalah yang sangat rumit ini.

....

Ujian kelulusan usai. Hari ini adalah minggu tenang untuk anak kelas 3 SMP sebelum mengetahui hasil ujian dan kelulusan mereka yang akan diumumkan minggu depan.

"gimana Ca? udah beres berkasnya?" tanya Sandri disebelah Caski yang sedang memandang arah lapangan basket.

Caski tersenyum menghadap Sandri, "beres San. Thanks ya lo sama Rasya mau bantuin dan selalu dukung gue" balasnya.

"kita kan bestiee. Bukan begitu nyonya Fahreza?" Rasya menimbrung disela-sela obrolan kedua sahabatnya.

Mendengar nama abangnya disebut, lantas Caski terdiam dan berlalu menuju kelas. Kedua sahabatnya yang mengerti langsung melirik satu sama lain.

"lo sih Ras, ngeledek gatau posisi" senggol Sandri pelan kearah Rasya.

"ya maaf gue kan lupa. Kirain bisa buat lelucon gitu" bela Rasya.

Sandri yang tak mau ambil pusing, mengacuhkan Rasya dan ikutan menyusul Caski dibelakangnya
"salah lagi gue" monolog Rasya mengikuti kedua sahabatnya itu.

Caski meraih ponsel disaku roknya kemudian mengetikkan pesan keseseorang untuk menemuinya disebuah taman yang sudah lama tak didatangi.

"maaf ya Ca, gue gamaksud tadi" cerocos Rasya mendahului Sandri ingin meminta maaf. Yang dibalas anggukan dari Caski dan ledekan dari Sandri.

"lo mau pulang? Bareng gue aja ya?" ajak Sandri.

Belum sempat Caski menjawab, Sandri sudah berlalu menuju bangkunya dan mulai merapikan buku-buku dimejanya.

"gue juga ikut deh" tambah Rasya ikut merapikan bukunya.

Caski menghentikan pergerakan Rasya dan memegang tangannya, "gausah. Gue ada urusan, lo bareng Qela aja kayak biasa pulangnya"

Lawan bicaranya hanya diam mengikuti ucapan Caski. Setelahnya dia mengambil tasnya dan beralih menuju bangku sahabat satunya.

"gue mau selesein masalah sama seseorang dulu. Lo juga dijemput abang kan nanti?" ucapnya yang diangguki oleh Sandri.

Kemudian Caski keluar kelas meninggalkan Sandri dan Rasya yang bingung dengan perkataan dan tindakan Caski.

"Caski mau kemana sih Ras? Dia dari tadi belum makan lagi kan? Tadi niatnya gue mau ngajak pulang bareng biar ngajak dia makan sekalian" oceh Sandri.

"yaa mana gue tau. Terus ini gimana? Mampus gue diamuk Qela, kalau sampe dia tau Caski ga makan seharian ini" tambah Rasya.

"yaudahlah, kita pulang juga! Lo ajak Qela, gue hubungin Bang Reza dulu"

Ajakan Sandri dibalas anggukan pasti oleh Rasya dan berlalu menuju kelas pacarnya itu.

****

Sementara disisi lain seorang gadis duduk sendirian ditaman. Sambil memegangi ponsel dan menunggu kehadiran seseorang yang sedari tadi tak membalas pesannya.

"gue udah ngumpulin niat yang besar buat jelasin semuanya sama lo bang. Kalo sampe lo ga dateng. Gue gabakal mau untuk jelasin apapun walaupun lo memohon sama gue" monolog Caski menatap ponselnya.

Tadi Caski sempat mengirim pesan ke Kica agar menemuinya ditaman dekat rumahnya agar menjelaskan dan memberitahu tentang semua terkait kelanjutan sekolah di Jakarta.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang