Berkunjung & Bertemu

189 37 4
                                    


bertemu lagi di malam minggu guyss :)

....

"mamahhh........." teriak Caski berlari menuju nyokapnya.

Setelah perbincangan abang kakak dan adik semalem, akhirnya mereka melanjutkan diskusi menyusul nyokap ke Jakarta.

Awalnya Reza meminta berangkat minggu depannya, karna mengingat dia ada pertandingan Basket persahabatan antar sekolah di weekend ini.

Namun, kedua adiknya tetap bersikeras untuk berangkat keesokan harinya. Yang membuat Reza terpaksa mengabarkan pelatih basketnya agar mengizinkan dia.

Dan sekarang mereka sudah sampai Jakarta, untuk menemui nyokap serta berkunjung ke tempat kakek neneknya yang sudah lama tak mereka jenguk.

"haduuu!! Mamah juga kangen kalian, maaf ya tadi gabisa jemput dibandara" maaf Mama Indri, mama dari ketiga bersaudara itu yang membalas pelukan Caski

"its okay mam... yang penting kita bisa ketemu mama lagi" lanjut Qela mengikuti Caski yang sedang memeluk.

"maaf ya bang, kak, adek. Karna mama keluarga kita kayak gini sekarang" balas pelan Mama Indri mengelus pundak Caski dan Qela bergantian yang berada dipelukannya.

Qela dan Caski hanya mengangguk, memejamkan matanya menikmati pelukan mamahnya yang sudah lama tak mereka dapat.

Berbeda dengan Reza, dia yang sedari tadi melihat adegan drama itu, akhirnya jengah dan protes pada mamahnya karna masih memeluk kedua adiknya.

"mama mah ga adil"

Mendengar ucapan Reza, spontan Mama Indri dan kedua adiknya menengok kearah Reza tanpa melepas pelukan mereka.

"lah, abang kenapa?" heran Mama Indri.

"masa abang ga dipeluk? Yang dipeluk cuma kakak sama adek doang. Mama ga kangen abang ya?"rengekan kecil Reza

Spontan kedua adik Reza tertawa mendengar rengekan abangnya itu. Mereka tak habis pikir, ternyata abangnya yang merupakan ketua geng motor bisa merengek seperti anak kecil juga hahaha......

"dihh malu bang sama julukan ketua, masa didepan nyokap ngerengek huuu" ledek Caski yang belum melepas pelukannya itu

"iya ihh malu adek" tambah adiknya yang masih setia juga berpelukan.

Reza menatap tajam kedua adiknya karena berani meledek dia. Mama Indri yang melihat respon Qela dan Caski yang ketakutan langsung memotong perdebatan itu.

"udah-udah bang. Sini mama peluk juga. Lagian abang ga ikut nimbrung aja" potong Mama Indri membuka kembali kedua tangannya yang masih ada Qela dan Caski itu.

"tau huuu" balas Qela dan Caski berbarengan.

"gausah ngajak ribut lagi" balas Reza meletakkan barang bawaannya.

"geser abang mau peluk nyokap, tanpa lu berdua. Lagian kalian udah kelamaan sono!" tambah Reza menarik Caski dan Qela dari pelukan mamahnya dan langsung memeluk beliau.

"hiii dasar punya abang kokk gini amat sih dek" kesel Caski setelah terdorong dari pelukan Mama Indri.

"tau.. udahlah kak biarin aja" sambung Qela menjauh dari keberadaan Reza dan mamahnya mengajak Caski untuk pindah menjadi di sofa yang lain.

****

"skarang gimana kak?" Ucap Qela ditengah keheningan antara dia dan Caski di rooftop rumah kakek neneknya.

Karena keberadaan rumah kakek neneknya itu di Jakarta, yang terkenal dengan rumah yang rapat-rapat dan polusi luar biasa. Makanya, Mama Indri berinisiatif membuat rooftop atau mereka biasa menyebut teras atas agar bisa menikmati malam tanpa hal yang menganggu itu.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang