Keberuntungan

159 40 22
                                    


Jika waktu bahagia tiba, aku ingin sejenak memberhentikannya. Sebab aku tidak tau kapan lagi waktu seperti itu akan kembali, dan membuat aku selalu bisa merasakannya :)

....

"hai" sapanya tersenyum kaku.

Melihat seseorang yang sudah lama tak dia lihat membuat perasaanya kembali menjadi ragu. Lama tak berjumpa ternyata tak membuat perasaannya berkurang.

'masih aja deg-degan lo Ca padahal cuma disapa gitu doang sama dia' ucapnya dalam hati mencemooh.

"nyari Sandri ya bang? tadi dia gabilang mau dijemput lo" balas Caski mengindahkan sapaan awal Kica tadi.

Mendengar respon Caski yang tidak menjawab sapaannya dia hanya tersenyum paham, "enggak kok. Emang bukan mau jemput dia"

"oalah kirain. Tadi dia dikelas sih ngajak gue bareng tapi kata Bang Reza ada orang suruhannya jemput gue, jadi gue gajadi bareng Sandri deh" terang Caski

Perkataan Caski yang terkesan memberi penjelasan mengukir senyum manis di bibir Kica, 'setidaknya lo bisa bersikap kayak dulu sama gue Ca' batin Kica

"ehhh sorry malah curhat hahaha..." tawanya garing

'gausah buat gue salting bang pake senyum-senyum manis segala ke gue' ucap Caski dalam hati

Hanya ocehan-ocehan panjang yang ada didalam batin mereka. Takada yang berani mengungkapkan langsung kerinduan yang mereka punya saat ini.

Padahal kalo mereka saling mendekap untuk menyalurkan kerinduan satu sama lain juga gamasalah. Karna pada dasarnya mereka kan sama-sama sendiri alias single jadi ga akan ada yang marah bukan?

"senyum lo masih manis ya Ca" ceplos Kica memandangi Caski yang asik tertawa akibat candaanya yang terkesan dipaksa tadi.

Seketika tawa dan senyum Caski berhenti digantikan oleh tatapan datarnya, sambil melihat sekeliling mencari-cari orang suruhan abangnya. Yang tanpa dia tahu orangnya sudah ada didepannya dari tadi dan mengajaknya ngobrol.

"yukk naik!" ajak Kica tiba-tiba menarik Caski kemotornya

Kekagetan Caski membuat saraf kerja otot dan otaknya melambat, dia mengikuti Kica menuju arah motornya. Setelah sampai barulah dia tersadar dan melepas tarikan Kica.

"apaan sih bang? gue itu dijemput orang suruhan abang. Lagian Sandri masih dikelas tadi gue tinggal. Gue gamau dia salah paham lagi. Hubungan kita udah mulai membaik" tegasnya yang diakhiri nada lirih

Nada lirih tersebut membuat Kica takut Caski mengeluarkan air mata kembali. Dia udah bilang sama Reza bakal buat adiknya tidak menangis lagi dan bahagia.

"ehh hmm gimana yaa?" gugup Kica.

Caski memandang Kica dan tersenyum, "gapapa bang. Udah yaa gue pulang duluan" lanjutnya melangkah.

Sebelum Caski makin menjauh, Kica sedikit berteriak yang membuat Caski langsung diam memaku ditempat, "orang suruhan abang lo itu gue Ca"

'oh my God Bang Reza!!! Jangan mentang-mentang lo akrab sama Sandri, lo juga nyuruh gue buat begitu. Big No!! Sandri cemburu kalo gue deket cowonya. Abang mah enak orang Bang Kica ga suka Sandri jadi ya gabakal cemburu lah' ucapnya dalam hati mengumpati Reza.

Mendengar ucapan Kica, Caski membalikkan badannya dan tersenyum kecil "kalo gue tau lo yang bakal jemput gue, agaknya gue lebih baik pulang bareng Sandri tadi"

"Caaa..." panggil Kica yang melihat Caski kembali membalikkan badannya.

"please jangan menjauh" mohonnya lirih

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang