Berhenti & Lanjut

172 36 13
                                    

....

Dengan segala kemampuan yang Sandri punya, dia akan mencoba dan berusaha kuat untuk kali ini. Dia sudah bertekad akan mengembalikan semuanya, walaupun nyatanya dia juga tak terlalu berharap keadaan akan kembali seperti semula.

Masih dengan air matanya, Sandri membalas genggaman tangan, "gausah boongin perasaan lo lagi bang. Lagian lo dan gue masih bisa berteman, kayak dulu sebelum gue ungkapin perasaan gue ke lo kan?" jawabnya mantap, kembali lagi dengan kosakata lo-gue nya

Seketika Kica kaget dengan ucapan Sandri. Namun, melihat jawabannya yang mantap dan raut wajah Sandri yang mulai bersahabat lantas Kica tersenyum haru menitikkan air mata bahagia,

Lantas Kica menghapus air mata Sandri lembut, tangannya setia dipipi Sandri, "maafin gue yang gabisa balas perasaan lo ya San sampe detik ini"

"lo bakal nemuin cowo yang tepat dan menjadikan lo ratu dihidupnya nanti, lebih dari sikap dan tindakan gue selama ini sama lo" ucapnya tulus dengan tangan yang masih mengelus pelan pipi Sandri.

Sandri menggeleng kemudian memegang tangan Kica yang masih dipipinya dan membantunya bangkit dari keadaan berlututnya, "gue salah karna terlalu egois memaksakan kehendak, sampai gue sekarang harus kehilangan orang yang berharga dihidup gue"

"its okay. Lo mulai berusaha memperbaikinya kan?" Kica mengambil tubuh Sandri dan memeluknya erat sebagai bentuk dukungan.

Dibalas tak kalah erat oleh Sandri, "jemput kebahagian lo bang, dan gue akan mencari kebahagiaan gue" ucapnya ditengah pelukan sambil memejamkan mata menikmati dekapan Kica terakhir kali sebagai seorang kekasih.

****

Malam minggu bagi sepasang manusia berlawan jenis adalah malam yang sangat mengasyikkan dan membahagiakan.

Namun tidak bagi seorang Rasya. Baginya, malam ini adalah malam yang sangat menyedihkan. Dia bahagia karna bersama cewe yang dicintai, tapi dengan keadaan cewenya tak mencintainya balik.

"gausah gitu banget liatin gue Sya. Tenang gue gabakal pergi, besok senin juga ketemu lagi dikelas hahaha"canda Caski setelah melihat Rasya yang menatapnya lekat dan intens.

Karna merasa diledek Rasya pun mengalihkan pandangan dan mengelak, "apa sih!? Gue cuma ngeliat dimata lo kayak ada kotoran gitu" gugupnya

Caski tersenyum remeh, "halahh alasan klasik. Modus lo terlalu mudah ditebak"

"its okay buat malam ini gue kasih lo kesempatan. Lakuin hal yang mau lakuin ke gue sebagai seseorang yang lo cinta" lanjutnya mantap menekankan kata 'cinta'.

Mendengar ucapan itu, Rasya langsung tersenyum riang, "gapapa?"

Caski mengangguk, "tapi bukan berarti lo berbuat macem-macem ya?" ancamnya serius.

Rasya langsung menggeleng kuat, "yakali gue ngerusak cewe yang gue sayang dan cinta Ca" senyumnya

Alhasil, keadaan menjadi tidak secanggung sebelumnya. Rasya yang tadinya sudah menunjukkan wajah yang tak enak dan sungkan dengan Caski langsung melebur karna ucapan Caski.

Yang tadinya dia duduk dihadapan Caski, langsung beralih menjadi disebelahnya dan mengenggam erat tangan Caski.

Dengan tindakan Rasya yang tiba-tiba, Caski sempat kaget. Namun, tak ada niatan menolak maupun menerima dia biarkan semua berjalan sesuai dengan keinginan sahabat barunya ini. Lantas Caski tersenyum manis untuk membalasnya.

"kok kamu bisa sebaik ini sih Ca?" ceplos Rasya masih dengan memandangi wajah Caski yang sedang asyik melahap makanannya.

Menyadari diperhatikan, Caski kaget dan menyudahi aksi makannya, "hahh! Gimana?"

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang