Jangan lupa vote dan dukungannya sebelum membaca! Karena itu sangat penting buat aku hehe.
°°°
"Masuk mobil."
Jia mendongakkan wajahnya begitu mendengar suara familiar yang menyapa telinganya. Sunghoon, entah sejak kapan lelaki itu berada di hadapannya. Baru saja Jia berhasil lolos menjauhkan diri dari sang mantan yang tiba-tiba kembali muncul di hidupnya dan kini lelaki yang hobi mengganggunya itu malah menghadangnya.
"Masuk!" titahnya lagi sembari hendak menarik lengan bagian atas Jia yang terbalut kemeja seragamnya.
"Apaan sih?!" pekik Jia. "Kalau lo mau nganterin gue pulang, makasih banyak. Tapi rumah gue deket, jadi gak perlu."
Sunghoon menarik bahu Jia yang akan melanjutkan langkahnya, lalu bersikeras memasukkan paksa gadis itu ke dalam mobil Audi Sportback Concept yang dibawanya.
"Park Sung-" Belum selesai Jia melengkapi ucapannya, tiba-tiba tangan Sunghoon lebih dulu bergerak mencengkeram kedua pipinya menggunakan salah satu tangan besarnya dan berbisik tepat di telinganya. "Masuk, kalau lo masih mau liat adik lo selamat."
Mendadak raut wajah Jia panik saat Sunghoon membawa-bawa adiknya. "Kenapa sama Jungwon?"
"Gue bilang masuk!" sentak Sunghoon yang membuat Jia terperanjat kecil dan tanpa sadar langsung menuruti perintah lelaki itu.
"Jungwon kenapa, Park?" tanya Jia saat melihat Sunghoon pun masuk dan duduk di kursi pengemudi, tepatnya di sampingnya. Tidak ada jawaban sama sekali dari Sunghoon. Lelaki itu seperti enggan untuk merespon pertanyaannya dan memilih menjalankan mobilnya pergi dari kawasan tersebut.
"Ada apa sama Jungwon? Tolong kasih tau gue," desak Jia seraya melontarkan pertanyaan yang membuatnya cemas bukan main. Namun sang lawan tetap membungkam mulutnya tanpa melirik sedikitpun membuat hati Jia semakin tak tenang.
"Berhenti!" teriak Jia tiba-tiba sambil berupaya membuka pintu mobil yang sepertinya sengaja dikunci oleh sang pemiliknya ketika ia baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan Sunghoon.
"Gue bilang berhenti, Park!" bentak Jia dengan nada tinggi.
Namun Sunghoon justru menaikkan laju mobilnya menjadi kecepatan tinggi di atas rata-rata hingga membuat tubuh kecil Jia terhempas ke sana kemari serta dahinya membentur dashboard karena tidak mengenakan seat belt. Jalanan yang sepi membuatnya dengan mudah menerobos hingga sampai pada tujuan dalam waktu yang cukup singkat. Jia tidak mengetahui dirinya akan dibawa ke mana oleh Sunghoon. Yang pasti, hal buruk akan terjadi padanya jika ia berada didekat Sunghoon.
Nampaknya lelaki bergigi taring ini membawa Jia menuju gedung pencakar langit yang memiliki sekitar 45 lantai. Tinggi sekali sampai Jia yang mempunyai phobia akan ketinggian itu meringis pusing hanya dengan melihat bangunan mewah tersebut.
Begitu Audi milik Sunghoon terparkir di basement lantai dasar. Jia segera keluar dan hendak akan berlari dari gedung mewah yang disebut apartemen itu. Untuk apa dirinya berada di sini? Jia harus segera pulang karena ini sudah terlalu malam dan ia pun mengkhawatirkan Jungwon yang sendirian.
"Lepas!" sungut Jia kala pergelangan tangannya dicengkeram kuat. Tidak hanya cengkeraman yang diberikan Sunghoon kepadanya, tatapan tajam seolah ingin membunuhnya pun tersorot jelas di sana membuat gadis remaja itu mengernyitkan dahinya samar. Apa yang terjadi dengan Park Sunghoon? Mengapa terlihat begitu marah padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable; Park Sunghoon ✓
Teen Fiction"Whether it's obsession or love. I don't care." ©2021, by bobarel.