11. MIA PINTAR

31.5K 2.7K 249
                                    

11. MIA PINTAR

Annyeong

Bisa yuk jangan komen next dan lanjut aja.
Komen tiap paragraf dong biar Miawww senang.

•••

Setelah dua hari di rawat, Mila akhirnya di perbolehkan pulang dan harus istirahat total. Mila dan Gesar bukan pulang ke rumah mereka, melainkan ke rumah Barga. Atas permintaan Mila tentunya.

"Anti Mila," teriak Mia saat Mila dan Gesar baru saja masuk kedalam rumah.

"Anti dah cembuh?" tanya gadis kecil itu. Mila mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Mia, aunty nya jangan di ganggu dulu ya. Soalnya aunty Mila harus istirahat dulu,"  larang Sita, karna anaknya itu minta di gendong pada Mila.

Gesar kemudian mengangkat Mia dalam gendongannya. "Sama om aja ya Mia"

Mia menatap maminya sebal. "Mia gak ganggu anti mi, Mia uman nanya anti dah cembuh apa blom. Mia juga angen cama anti"

"Aunty udah sembuh kok Mia. Aunty juga kangen sama Mia," balas Mila. "Kak, Mila ke kamar dulu ya"

Mila langsung melenggang pergi menuju kamarnya setelah pamit pada Sita dan mengabaikan Gesar begitu saja. Dua hari sudah berlalu, tapi Mila masih enggan berbicara pada suaminya.

Gesar hanya dapat menghela napas pasrah melihat istrinya yang menaiki anak tangga lalu hilang dari balik pintu yang berwarna coklat tersebut.

"Lo yang sabar ya Sar, lo tau kan Mila kaya gimana?" ucap Sita.

Gesar hanya memberi mengangguk.

"Lo main aja dulu sama Mia, gue ke dapur dulu"

Gesar kemudian membawa Mia duduk di ruang tamu dengan Mia yang duduk di pangkuannya.

"Om Gesal angan cedih ya." Mia mengusap-usap pipi Gesar dengan kedua tangannya yang kecil. Seolah mengerti jika om nya itu sedang bersedih saat ini.

"Anti  emang cuka ambek. Cama Dadi aja anti lis celing ambek," kata gadis kecil itu. "Tapi gak lama kok om, cuman bental"

Gesar terkekeh kecil, "emang iya? Mia tau dari mana?"

"Mia liat cendili om, anti juga pelnah ambek cama Mia," ujar Mia memberi tahu.

"Terus Mia minta maaf nya gimana biar Aunty gak marah?"

"Emm." Mia meletakkan jari telunjuknya di dagu, seolah sedang berpikir. "Mia cup bibil anti, ambek nya lancung ilang"

Lagi-lagi Gesar terkekeh, "jadi om harus cup bibir Aunty dong?" Mia mengangguk cepat, "tapi aunty bukan ngambek sama om"

"Telus apa om?" tanyanya penasaran.

"Aunty marah sama om, marah banget"

Mia menakup kedua pipi Gesar, menatap om nya itu serius. Namun, itu jadi terlihat sangat menggemaskan di mata Gesar.

"Om paci akal kan? makanya anti malah. Coalnya kalau Mia akal, Mami malah cama Mia om"

"Iya, om udah nakal sama aunty," katanya. "Terus gimana dong biar aunty gak marah lagi sama om?"

Sangat lucu, saat melihat pria berusia dua puluh tujuh tahun itu meminta saran pada anak kecil yang masih berusia empat tahun.

"Di ujuk, di layu, di bawa pelgi alan-alan, beliin es klim juga," Mia memberi tahu cara-cara yang Daddy nya lakukan ketika dia marah.

I WANT PREGNANT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang