18. UNTUK PAPA DAN MAMA

32.3K 2.7K 392
                                    

18. UNTUK PAPA DAN MAMA

Annyeong

Jangan lupa komen vote sebanyak-banyaknya yawww.

•••
"Bukan kebaikan adik kamu. Tapi kebaikan ini." Mila beranjak, mengambil sesuatu dari laci meja riasnya lalu memberikannya pada Gesar. "Demi kebaikan dia kak"

Gesar membuka kotak yang Mila berikan. Gesar membeku beberapa saat melihat isi kotak tersebut. Di tatapnya Mila sebentar, lalu kembali menatap isi kotak tersebut.

"Sayang ini benaran?" Mila mengangguk bersamaan dengan jatuhnya air mata Gesar.

"Kamu nangis?"

Bukannya menjawab, Gesar malah memeluk Mila erat. Mila mengusap-usap punggung lebar suaminya.

"Seneng gak?" tanya Mila.

Gesar mengangguk sembari melepas pelukannya. Lalu mengambil tiga testpack serta foto USG yang berada dalam kotak itu. Tangis Gesar pun semakin menjadi saat melihat hasil USG.

 Tangis Gesar pun semakin menjadi saat melihat hasil USG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu udah USG?" tanya Gesar lagi tidak percaya.

"Jadi tadi pagi itu kak Sita kerumah, terus nyuruh aku test. Testpack pertama garis dua nya gak muncul, terus aku test lagi dan hasilnya positif. Testpack yang pertama juga hasilnya positif setelah beberapa menit," jelas Mila.

"Terus kak Sita langsung ngajak aku kerumah sakit untuk periksa, sama bang Barga juga tadi"

"Jadi tadi kamu kerumah sakit? kenapa gak langsung kasih tau aku?"

"Kan biar kejutan kak. Kamu senang?"

"Aku senang banget, makasih sayang, makasih," ucap Gesar lalu mencium seluruh wajah Mila

Gesar lalu tiba-tiba mengerucutkan bibirnya, "tapi kan seharusnya aku orang pertama yang nemanin kamu meriksa"

"Aku tadi takut testpack nya salah. Makanya aku gak langsung kasih tau kamu"

Gesar kemudian menunduk di depan perut Istrinya, mengusap-usap perut Mila yang masih rata.

"Anak papa harus sehat-sehat ya di dalam. Jangan buat Mama sakit juga. Soalnya Mama kamu ini gampang banget sakit." Gesar mendongak, "kata dokter udah berapa Minggu?"

Mila mengangkat dua jarinya. Wanita itu juga sudah menangis. Rasanya masih terasa seperti mimpi. Akhirnya setelah sekian lama ada nyawa dalam rahimnya.

Gesar mengusap air mata Mila. "Aku tau ini air mata kebahagiaan kamu, tapi kamu gak boleh nangis lagi. Kamu pasti dari tadi nangis kan?"

Setelah pulang dari rumah sakit siang tadi, Mila memang tidak henti-hentinya menangis. Matanya juga sudah sangat bengkak, serta hidungnya pun memerah.

"Gak bisa kak, air matanya tumpah sendiri"

I WANT PREGNANT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang