17. KEBAIKAN ADIK GESAR

31.1K 2.8K 586
                                    

17. KEBAIKAN ADIK GESAR

Annyeong

Jangan lupa vote komen yawww

•••
Mila menatap suaminya kesal, "kamu kaya gak pernah lihat orang hamil aja. Semua perempuan kalau hamil pasti berubah, kaya kak sita"

"Kaya sita gimana?" tanya Gesar.

"Jadi gendut," jawab Mila.

"Kamu kok malah body shamingin sita sih? dosa loh"

"Aku bukan body shamingin kak Sita, tapi aku kasih contoh. Intinya kalau hamil pasti gendut," ucap Mila mutlak

"Bukannya ibu hamil itu gendut wajar ya? kan di perutnya lagi ada Dede bayinya."

"Jadi kalau aku hamil terus aku jelek, gendut, dekil. Kamu masih sayang sama aku atau gak?"

"Iya masih, itu semua bukan alasan untuk gak mencintai lagi sayang," Gesar menatap Mila penuh tanya. "Kamu kenapa tiba-tiba bahas ini? emang kamu hamil?"

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka berdua. Gesar beranjak untuk membuka pintu.

Gesar menaukan alisnya saat melihat orang asing yang berdiri di depan pintu.

"Siapa?"

"Kamu belum tau dia siapa?" tanya Mila yang masih tetap duduk di atas ranjang.

Gesar menggeleng.

"Itu Puput kak, keponakannya bi Minah yang aku bilang kemarin," jelas Mila.

"Kenapa?" tanya Gesar, dengan raut wajah datar.

Puput menunduk sembari menyodorkan nampan yang berisi makan malam Gesar
"Ini mas, tadi bude nyuruh saya antar makan malamnya mas"

Saat Gesar pulang tadi, dia memang menyuruh Bi Minah untuk mengantar makan malamnya ke kamar.

"Bi Minah kemana emang?" Gesar mengambil alih nampan tersebut.

"Lagi cuci piring mas."

Gesar mengangguk mengerti. "Terimakasih."

Saat Puput hendak pergi Gesar kembali bersuara. "Lain kali biar Bi Minah aja yang ngantar makan malam saya. Kamu kan bisa cuci piring." Puput mengangguk samar. "Dan jangan panggil saya mas. Karena saya bukan mas kamu"

Kepala Puput yang sedari tadi menunduk kemudian mendongak. Di tatapnya mata majikannya yang tajam itu.

Gesar menautkan alisnya, dia menunggu jawaban dari Puput.

"Kamu ngerti kan?"

"I-iya mas ... eh i-iya d-en"

Tanpa Membalas perkataan Puput, Gesar langsung menutup pintu dan menghampiri istrinya yang sedari tadi hanya melihat dirinya dari dalam.

"Kamu kok ngomong gitu sih tadi?"

Gesar mengeryit. "Kaya gitu gimana?"

"Nada suara kamu gak kaya biasanya, Puput sampai kelihatan takut gitu. Lagi pula Puput manggil kamu mas, karena dia manggil aku mbak"

"Terserah dia mau manggil kamu apa, tapi dia harus manggil aku sesuai dengan majikan dan bawahan," ujar Gesar lalu menyuapi makanan pada mulutnya.

"Ck, terserah kamu deh."

"Kamu udah makan?" tanya Gesar. Mila memberi anggukan sebagai jawaban.

Mila tidak melakukan apa-apa, dia hanya diam sembari terus melihat suaminya yang sedang makan. Sampai makanan Gesar habis dan Gesar menyuapi Mila suapan terakhir makanannya, Mila terus menatap Gesar.

"Kamu kenapa liatin aku kaya gitu?" tanya Gesar setelah meneguk airnya.

Mila menggeleng sembari terkekeh kecil. "Di luar kamu kaya cowo serem, di rumah kaya kucing. Ehh ralat, di kamar doang"

Gesar menyenderkan kepalanya di pundak Mila. "Sama kamu doang aku kaya gitu," ujar Gesar membenarkan.

Mila tertawa kecil saat Gesar mendusel-dusel kan wajahnya di ceruk leher Mila. "Geli ihh kak"

Gesar menghirup aroma istrinya dalam-dalam. Aroma Mila begitu candu untuk nya. "Wangi kamu candu banget"

"Kak"

Gesar tidak menjawab, suaminya itu masih saja fokus mencium-cium leher dan pundak Mila secara bergantian. Seperti biasanya, Mila hanya memakai tank top, hal itu mempermudah Gesar untuk mencium kulit Mila.

"Kak," panggil Mila lagi.

"Hm?"

"Besok kita kerumah Papa ya?"

"Iya," Gesar lalu mendorong tubuh Mila hingga tertidur dan menindih tubuh Mila dengan kedua tangan yang bertumpu di samping kanan dan kiri kepala Mila.

"Kamu mau ngapain?"

"Mau olahraga," jawab Gesar dengan tatapan sayunya

"Olahraga apa?" goda Mila.

"Olahraga ranjang sayang," jawab Gesar kesal.

Mila kemudian mendorong tubuh suaminya ke samping lalu duduk. "Gak ada olahraga-olahraga ranjang"

"Sayang, kamu jangan main-main. Adik aku udah bangun dari tadi"

"Aku gak lagi main-main kak. Suruh adik kamu itu sabar dulu"

"Sayang," rengek Gesar. "Jangan bercanda dong." Gesar memeluk Mila dari samping lalu kembali mengecup pundak Mila.

"Aku gak bercanda kak. Suruh adik kamu itu sabar selama empat bulan"

"Empat bulan!?" pekik Gesar. "Itu sama aja kamu bunuh aku secara perlahan"

Mila terkekeh, lalu menepuk paha suaminya dua kali. Di balik Celana suaminya itu ada sesuatu yang sudah menonjol dan mengeras.

"Cup cup. Kamu jangan lebay ahhh ... ini juga demi kebaikan dia"

"Kebaikan dia?" beo Gesar, "yang ada adik aku jadi sakit"

"Bukan kebaikan adik kamu. Tapi kebaikan ini." Mila beranjak mengambil sesuatu dari laci meja riasnya lalu memberikannya pada Gesar. "Demi kebaikan dia kak"

•••

Satu kata buat Mila👉

Satu kata buat Gesar 👉

Satu kata buat Puput 👉

Satu kata buat Miawww👉

Spam next disini 👉

Jangan lupa follow biar Miawww semakin rajin up.

@adalviniMila
@adalviniGesar
@salmiawww
@litaseries

I WANT PREGNANT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang