32. BIBIR ATAU SENDOK?

29.9K 2.6K 525
                                    

32. BIBIR ATAU SENDOK?

Annyeong

Miawww kembali muncul di jam pocong.

Yang masih nungguin cerita ini angkat tangan cobak 🖐️


Yang belum follow, follow dulu sebelum baca!

•••
"Apa semalam marah kamu belum cukup ke aku? Aku harus gimana biar kamu gak marah lagi? Kamu gak pernah semarah ini sama aku, aku bingung harus gimana," kata Mila dengan napas yang tersengal-senggal. Dia berusaha menetralkan rasa sesak di dadanya.

"Kamu mau tau biar aku gak marah lagi sama kamu?" tanya Gesar penuh makna.

Mila mengusap hidungnya yang mengeluarkan air. "Apa?"

Bukannya menjawab Gesar malah merentangkan kedua tangannya. Membuat Mila mengernyit tidak mengerti.

Gesar mendengus, "peluk sayang"

Mila mengerjabkan matanya, masih tidak mengerti dengan perkataan suaminya barusan.

"Ish ... lama ...." Dalam satu tarikan Gesar membawa tubuh Mila kedalam pelukannya. Menyandarkan dagunya di atas kepala Mila dengan mata terpejam.

"Aku sayang sama kamu, mana bisa aku marah lama-lama." Gesar mengusap punggung Mila. "Maaf karena kemarin lepas kendali sampai bikin kaki kamu luka dan bentak kamu."

Gesar melepas pelukannya.

"Kamu benaran gak marah?" tanya Mila memastikan.

Gesar menggeleng, "marah aku udah hilang dari semalam."

"Terus tadi kenapa kamu masih mau tetap ke kantor?"

"Aku gak bilang gitu. Maksud aku tadi berangkat sarapan, sekalian nungguin kamu mandi baru bicara lagi untuk selesaikan masalah semalam. Kamu nya aja yang gak mau berhenti bicara."

Mila memukul dada Gesar sekali, lalu mendekap tubuh kekar suaminya.

"Aku takut banget kalau kamu marah sama aku."

"Terus kamu pikir aku gak takut apa lihat kamu marah ke aku?" balas Gesar.

Mila semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Gesar. Menghirup aroma tubuh suaminya yang begitu dia sukai.

"Sayang?"

"Hmm ...?" gumam Mila.

"Jangan pernah ngomong kaya gitu lagi," kata Gesar penuh makna. "Kamu memang gak sempurna untuk orang lain, tapi kamu sempurna untuk aku."

Mila hanya bergumam dengan mata terpejam.

"Dan tolong, kalau kita ada masalah langsung bicarakan baik-baik. Jangan malah kaya semalam atau bahkan pergi."

"Iya, maaf aku masih aja kaya anak-anak kemarin."

Gesar melepas pelukannya. "No, bukan maaf kaya gitu yang aku mau."

Mila tersenyum tipis.

"Maaf ya sayang, aku janji lain kali gak bakal kaya gitu lagi," ulang Mila.

"Kalau sampai ngulangin lagi gimana?"

"Ya aku minta maaf lagi lah,"

Gesar terkekeh, "dasar."

"Aku juga minta maaf karena udah buat kamu khawatir, bentak kamu dan bikin kaki kamu luka," kata Gesar sungguh-sungguh.

I WANT PREGNANT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang