29. DEMAM

23K 2.3K 791
                                    

29. DEMAM

Annyeong

Jangan lupa vote komen yawww

•••
Mila terbangun, saat tangannya yang memeluk pinggang Gesar merasakan panas. Kepala Mila mendongak melihat wajah suaminya yang menyeringit. Dia kemudian duduk, di pegang nya pelipis Gesar yang ternyata sudah begitu panas.

"Kak ...." panggil Mila pelan sembari membelai rahang Gesar.

"Eugh ... emm ...." Gesar melenguh parau.

Seketika Mila panik karena tubuh Gesar yang juga ikut menggigil. Di tariknya selimut untuk menutupi seluruh tubuh suaminya yang sedang tidak memakai baju.

"Kak, badan kamu panas. Ayo kita ke rumah sakit," ajak Mila panik.

Gesar tidak menjawab, dia malah meringkuk di bawah selimutnya.

"Kamu kedinginan?" Gesar mengangguk dengan mata tertutup.

Mila segera menuju walk in closet, mengambil baju dan juga beberapa selimut untuk Gesar pakai.

"Bangun dulu kak, pakai bajunya." Dengan hati-hati Mila memakaikan Gesar baju.

Tubuh Gesar yang lebih besar dari Mila membuat dia jadi kesusahan memakaikan pria itu baju. Apa lagi tubuh Gesar yang juga sudah lemas.

Mila menutupi seluruh tubuh Gesar dengan selimut agar lebih hangat. Kemudian di tatapnya wajah Gesar yang pucat, dia bingung harus melakukan apa. Sebelum-sebelumnya Gesar tidak pernah sakit. Mila juga tidak pernah merawat orang sakit.

Mila kemudian beranjak, mengambil handphonenya dan menelpon seseorang yang mungkin bisa menolongnya.

"Halo, kak?"

"Halo? Kenapa dek? suara kamu kenapa panik gitu?"

mendengar suara Mila yang panik, membuat Sita jadi ikutan panik.

"Kak Gesar, kak," Mila terisak.

"Gesar kenapa? Kamu kenapa malah nangis?"

"Kak Gesar sakit, kak. Mila gak tau harus gimana?"

"Sakit apa dek?"

"Mila gak tau. Badan kak Gesar panas, tapi dia juga menggigil."

"Coba kamu ambil termometer, cek suhu Gesar dulu."

Dengan cepat Mila mengambil kotak P3K di laci, kemudian meletakkan termometer tersebut di telinga Gesar.

"38,4 derajat Celcius kak."

"Kamu jangan panik dulu? Gesar cuman demam sama meriang aja kayanya." Dengan sangat tenang Sita menjelaskan pada Mila, agar adik iparnya itu tidak terlalu panik.

"Kamu kompres aja dulu badan Gesar, habis itu nanti kasih obat penurun panas juga. Kalau kepala dia pusing kasih obat juga nanti," lanjut sita.

"Makasih ya kak, maaf Mila ganggu kakak tengah malam gini."

"Kamu gak ganggu. Kakak emang belum tidur." Sita belum tidur karena Mia yang sedang rewel. "Udah ah, jangan nangis. Kaya anak kecil aja kamu. Gesar cuman demam, besok paling udah baikan."

"Kak Gesar tuh gak pernah sakit kak. Sekalinya sakit malah kaya gini, gimana Mila gak panik?" Dengan air mata yang masih jatuh Mila mengusap-usap rambut Gesar yang juga ikut terasa panas di tangannya.

I WANT PREGNANT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang