26. JENGKOL

22.5K 2.3K 224
                                    

26. JENGKOL

Annyeong

Sebelum baca jangan lupa follow Miawww dulu, biar always dapat notifikasi.

Tunjuk tangan yang suka jengkol ☝️

Jangan lupa vote komen yawww

•••
Tidak seperti biasanya, pukul tujuh pagi Mila sudah bangun karena mengalami morning sickness, dan sekarang dia sedang duduk di ruang tamu sambil menonton TV.

Sedangkan suaminya belum bangun. Bahkan saat Mila mual-mual tadi Gesar tidak terbangun, karena pria itu baru tidur jam tiga pagi karena Mila yang rewel dan tidak bisa tidur dan terus minta di usap-usap perutnya.

"Pagi anti," sapa Mia, lalu ikut duduk di samping Mila.

"Pagi sayang, Mia cepat banget bangunnya?"

"Cemalam Mia bobok nya cepat anti," kata Mia. "Anti kok bisa di cini? ada om Gesal juga?"

"Ada, tapi masih tidur." Mila mengusap rambut Mia yang ikal. "Semalam Aunty kesini pas Mia udah bobok."

Mia menunjuk perut Mila. "Pelut anti udah besal," katanya heboh.

"Mia mau pegang?" Mia mengangguk semangat.

Mila menaikkan baju tidurnya, kemudian membawa tangan mungil Mia untuk mengusap perutnya.

"Nanti pelut anti besal kaya balon"

"Kok kaya balon?"

"Soalnya bulat, telus kaya mau meletus."

Mila terkekeh. "Mia senang gak nanti bakal punya adik?"

"Cenang dong, belalti nanti Mia di panggil kakak."

"Kalau udah mau jadi kakak berarti gak boleh nakal lagi ya," pesan Mila menasehati.

Mia mengangguk, lalu tangannya bergerak menunjuk kearah tangga. "Om Gesal udah angun"

Mila mengikuti arah pandang Mia.

Gesar berjalan sempoyongan, kemudian langsung duduk di samping Mila, memeluk nya dari samping dengan kepala yang di sandarkan di bahu.

"Kamu kok udah bangun aja sih sayang?" tanyanya dengan mata tertutup.

Mila menggerakkan kepalanya menunjuk Gesar pada Mia, memberi kode pada gadis kecil itu untuk mengganggu Gesar.

Mia beranjak dari duduknya, lalu mendekat pada Gesar dan menarik tangan pria itu agar bangun. "Bangun om"

Mia naik ke atas pangkuan Gesar, lalu menepuk pipi Gesar keras karena tak mau bangun.

"Aduh ... Mia sakit," rintih Gesar.

"Mia pukulnya uman pelan kok, om," ujar Mia membela diri.

"Tapi tetap sakit," Gesar mendekatkan pipinya dengan mata tertutup. "Ayo cepat cium biar sakitnya hilang."

Tanpa menunggu lama, Mia langsung mencium pipi Gesar. Gesar tersenyum senang, lalu beralih mendekatkan pipinya pada sang istri.

"Kamu juga, ayo cepat cium"

"Iss apaan sih, kak." Mila mendorong wajah Gesar pelan dengan telapak tangannya. "Aku masih marah ya sama kamu."

"Anti sama om lagi belantem ya?" tanya Mia tiba-tiba.

"Enggak."

"Iya."

Jawab Gesar dan Mila bersamaan. Mia menatap Tante dan juga om nya itu bergantian. Bingung, harus yang mana dia dengarkan.

"Yang benal yang mana? Mia jadi bingung."

Dengan cepat Mila membekap mulut Gesar, agar dia bisa menjawab lebih dulu. "Aunty yang benar. Aunty lagi marah sama Om Gesar karena dia nakal."

Mia turun dari pangkuan Gesar, lalu menatap Gesar dengan alis bertaut.

"Om bental lagi jadi Papa, sehalus nya gak oleh akal," ujar Mia marah. "Cepat minta maaf cama aunty."

"Om udah minta maaf, tapi aunty nya gak mau maafin om." Kata Gesar sembari melirik Mila yang tersenyum senang pada Mia.

"Belalti Om kulang usaha"

"Jadi Om harus gimana biar di maafin?"

Mila mengerakkan tangannya, meminta Mia untuk mendekat untuk membisikkan sesuatu.

"Kata Aunty, Om halus makan jengkol buatan Mami."

Gesar menatap Mila yang sedang menaikan sebelah alisnya. "Sayang, kamu jangan bercanda lah. Aku kan gak suka jengkol."

"Yaudah kalau gak mau aku maafin," Mila menunduk mengusap perutnya. "Papa kamu gak gentleman sayang. Papa gak bisa kabulin, padahal kan permintaan kamu."

"Om Cemen," sahut Mia.

"Om bukan Cemen, tapi om emang gak suka, Mia sayang. Lagian kan disini gak ada jengkol."

"Ada." Jawab Mila dan Mia bersamaan dengan sangat antusias.

•••

Gesar menatap semur jengkol di depannya dengan wajah memelas. Berharap istrinya itu kasihan. Dia benar-benar tidak suka dengan yang namanya jengkol.

"Ayo di makan," suruh Mila tidak sabaran.

"Enak kok Sar, kan buatan gue," kata Sita.

"Mau master chef terkenal dunia yang buatin pun gua gak bakal suka sama yang namanya jengkol Sit." Gesar beralih menatap Mila dengan tatapan memohon. "Sayang, kamu gak kasihan sama aku?"

Mila memutar bola matanya, malas. "Kamu aja gak kasihan sama aku. Jelas-jelas kamu tau aku gak suka sama cowok yang merokok. Kamu malah tetap merokok."

Tanpa sadar Gesar mengangguk, membenarkan apa yang istrinya itu katakan. Salahnya juga yang merokok sampai ketahuan.

"Buruan di makan. Kalau gak kamu makan juga, aku gak bakal maafin kamu."

Sita tertawa kecil, ada-ada saja tingkah pasangan itu. Apalagi Mila, wanita itu sangat ingin membalas Gesar.

Gesar menarik napas dalam-dalam. Kemudian mengambil garpu, menusuk satu jengkol. Gesar bergidik, ingin muntah ketika dia mengendus aroma jengkol tersebut.

"Benaran aku makan nih?" Mila mengangguk pasti. "Kalau aku kenapa-napa kamu harus tanggung jawab."

"Iya iya, buruan di makan." Suruh Mila tidak sabaran.

Gesar masukkan jengkol ke dalam mulutnya secara perlahan. Baru satu kali gigitan dia langsung berlari ke dapur, memuntahkan jengkol tersebut.

Sedangkan Mila, dia malah tertawa senang melihat suaminya yang menderita.

•••

Gimana part hari ini?

Komen next disini 👉

Komen lanjut disini 👉

I WANT PREGNANT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang