12. BIBIR ASIN

31.9K 3K 179
                                    

12. BIBIR ASIN

Annyeong 👋

Apa kabar kalian?

Jangan lupa vote komen yawww

•••
Tanpa mengetuk pintu Gesar langsung masuk ke dalam kamar Mila. Dia duduk di tepi ranjang, dengan Mila yang tidur membelakanginya. Tangannya bergerak mengusap lengan Mila yang bergetar.

"Sayang, hey." Tidak ada jawaban. "Udahan nangisnya, ntar kepala kamu sakit."

Masih tidak ada jawaban, Gesar lalu menidurkan kepalanya di lengan Mila. "Kamu masih marah sama aku, hm? jangan lama-lama marahnya, aku kangen"

"Aku gak marah sama kamu, kak," jawab Mila akhirnya.

Gesar mengakat kepalanya, kemudian dia lingkarkan tangannya di pinggang Mila sbari miringkan kepala agar dapat melihat wajah istrinya. "Terus kenapa kamu diamin aku? aku ada salah sama kamu?"

"Kamu gak ada salah, aku yang salah sama kamu." Mila menatap Gesar dengan mata sembabnya. Kemudian Gesar memegang tangan Mila membantu istrinya itu untuk bangun.

"Aku gak ngerasa kamu ada salah sayang," ucap Gesar lembut.

"Aku salah kak, coba aja aku dengerin kamu, coba aja aku gak keras kepala. Kita pasti gak bakal kehilangan calon anak kita"

"Hey, dengarin aku." Gesar menakup kedua pipi Mila, "itu bukan salah kamu sayang, emang udah takdir nya kaya gitu. Seharusnya aku gak ninggalin kamu dalam keadaan sakit waktu itu.

"Aku juga sedih, aku ngerasa bodoh karena gak tau kalau ternyata istri aku lagi hamil," lanjut Gesar. Matanya juga sudah berkaca-kaca.

"Kamu gak kecewakan sama aku? kamu gak marah juga kan?" tanya Mila takut.

"Gak, aku gak marah dan aku gak pernah kecewa sama kamu. Kamu tau, dua hari kamu diamin aku selama dua hari itu juga aku merasa bersalah. Karena gagal jaga kamu"

Mila memeluk Gesar. "Maaf kak, bukanya hibur kamu aku malah diamin kamu. Padahal kamu juga kehilangan, bukan aku aja"

Gesar semakin mengeratkan pelukannya pada Mila, dengan kepala yang dia sandarkan di pundak istrinya.

"Kamu nangis?" Dia terkejut saat mendengar suara isak tangis suaminya yang tertahan. "Kak, kok nangis sih?"

Mila berusaha melepaskan pelukannya, tapi Gesar malah semakin mengeratkan tangan nya pada pinggang Mila.

Dua belas tahun mengenal Gesar, Mila baru dua kali melihat suaminya itu menangis. Dulu saat pernikahan mereka dan sekarang karena dia keguguran.

"Gak, aku gak nangis," jawab Gesar serak.

"Gak nangis tapi baju aku kok bisa basah?" ledek Mila. "Aku minta maaf sayang, aku janji gak bakal diamin kamu lagi"

Gesar menangis bukan hanya karena Mila mendiamkannya. Dia menangis karena tidak bisa menjaga istri dan juga calon anaknya.

Sudah lama Gesar menahan diri agar tidak menangis, tapi akhirnya dia menangis juga di pelukan sang Istri.

Setelah diam beberapa saat Gesar kemudian melepas pelukannya. Mata pria itu tampak memerah.

"Iya aku maafin, tapi udahan dulu nangisnya. Ntar kepala kamu pusing," ujar Gesar.

Mila mengerucutkan bibirnya, apa kabar dengan Gesar yang juga baru saja menangis. Mila mengusap hidungnya "kepala aku udah sakit dari tadi"

"Kenapa gak bilang dari tadi?" kedua tangan Gesar bergerak memegang kepala Mila.

"Kan tadi masih diam-diaman"

"Terus tadi kalau Mia gak datangin kamu, kamu bakal diamin aku terus gitu?" tanya Gesar kesal.

"Tergantung kamunya lah, kamu gak bergerak bujuk aku sih"

"Kamu kan yang gak mau ngomong sama aku? gimana cara bujuknya kalau kamu nya aja gak mau lihat aku?"

"Di elus-elus, di sayang-sayang, di temenin. Udah itu aja. Gak perlu di ajak ngomong kak. Masa itu aja kamu gak tau," balas Mila dengan nada suaranya yang manja.

Mila menarik lengan baju Gesar, kemudian melap ingus nya di sana. "Tuh kan ingus aku jadi keluar"

"Kenapa malah lap di baju aku? Itu kan ada tissue sayang." Gesar menunjuk tissue yang berada di atas meja samping ranjang.

"Keburu jatuh dong ingus nya"

"Jatuhnya juga nanti di baju, kamu lap di baju aku jadi sama aja dong," timpal Gesar.

"Beda kak, kalau ingus nya jatuh kan di baju aku, ini aku lap di baju kamu__"

Dengan cepat Gesar mencium bibir Mila.

"Kok asin sih?" tanya Gesar setelah mencium bibir Mila.

Mila terkekeh geli. "Kan habis kena ingus kak"

Mila kembali memeluk Gesar. "Kangen banget, padahal kita ketemu terus tapi aku kangen banget"

"Gimana gak kangen, orang kamu diamin aku," timpal Gesar. "Pokoknya jangan sampai kamu diamin aku lagi, aku gak kuat kalau kamu diamin"

"Terus dua hari ini kenapa bisa kuat?" cibir Mila.

"Itu aku kuat-kuatin sayang." Gesar mencubit pipi Mila. "Ayo janji, jangan diamin aku lagi"

Mila menaukan jari telunjuknya dengan Gesar "iya aku janji"

"I love you"

"I love you too so bad kak"

Gesar mendorong tubuh istrinya pelan hingga bersandar pada sandaran ranjang. Kemudian Mila melingkarkan tangannya di leher Gesar.

Gesar semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Mila. Tangannya juga bergerak masuk kedalam baju yang Mila pakai.

Ceklek

"Anti, om"

Gesar dan Mila menoleh kearah pintu secara bersamaan. Mila terkekeh saat mengetahui ternyata Mia lah yang membuka pintu.

"Di luar ada teman Anti," lanjut Mia

"Mia ganggu" gerutu Gesar.

•••

Komen next disini

Komen lanjut disini

I WANT PREGNANT [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang