28. CINCIN
Annyeong
Jangan lupa vote komen yawww
•••
Sudah hampir setengah jam Mila mengobrak-abrik kamar. Kamar yang biasanya selalu rapi itu sekarang jadi berantakan seperti kapal pecah.
"Sayang aku pul__lang." Gesar terkejut melihat keadaan kamar yang sangat amat berantakan. Sejak kapan istrinya yang bersih dan selalu rapi tiba-tiba membuat kamar mereka jadi berantakan begini?
"Sayang, ini kenapa jadi berantakan gini?"
Mila menoleh pada Gesar sebentar, lalu melihat jam dinding yang baru menunjukkan pukul lima sore.
"Tumben pulangnya cepat?"
"Hari ini jadwal aku emang cuman sampai sore," jawab Gesar lalu menghampiri Mila yang masih saja sibuk membuka laci, "kamu cari apa? kenapa kamar kita jadi kaya gini?"
"Cincin nikah kita hilang kak," adu Mila hampir akan menangis.
Gesar jelas kaget, bagaimana bisa cincin yang selalu melingkar di jari Mila bisa hilang? ingin marah, tapi tidak bisa. Apalagi melihat Mila yang terlihat sangat panik dan takut.
"Sini duduk dulu," suruh Gesar dengan tenang.
Gesar membawa Mila untuk duduk di pinggir ranjang, lalu menghidupkan AC karena istrinya yang sudah berkeringat.
"Kamu simpan dimana tadi cincin nya?" tanya Gesar lembut, sembari mengambilkan air minum yang berada di atas nakas dan memberikan pada Mila. "Kenapa bisa hilang?"
"Tadi tuh aku mandi, cincinnya aku simpan di atas meja rias. Aku selesai mandi udah gak ada."
"Kalau cincinnya kamu letak di meja, gak mungkin hilang. Kan cincinnya gak punya kaki," canda Gesar, agar Mila tidak terlalu panik.
"Ihhh ... Kak" Mila memukul lengan Gesar pelan. "Aku serius ini"
Gesar terkekeh. "Kamu lupa mungkin simpan dimana"
"Gak, aku gak lupa. Setiap aku mandi selalu aku letak disitu kok. Udah aku cari kemana-mana tapi gak ketemu." Setiap mandi, Mila memang selalu melepas semua aksesoris yang dia pakai. Termasuk cincin.
Gesar mengusap pelipis Mila yang basah karena keringat. "Yaudah kamu tenang dulu, cincinnya pasti ketemu."
"Kalau gak ketemu gimana, kak?" tanya Mila, "aku takut."
"Takut kenapa?"
"Katanya kalau cincin nikah tiba-tiba hilang itu artinya pertanda buruk, kak." Ini bukan karangan Mila, tapi dia memang pernah mendengar hal tersebut.
"Katanya itu, kata siapa dulu?" tanya Gesar, jika masih KATANYA itu berarti sumber yang belum jelas kebenarannya.
"Ada kata orang, aku pernah dengar."
"Hal yang kaya gitu tuh jangan kamu dengarin." Gesar membelai pipi Mila. "Ingat, kata dokter ibu hamil itu gak boleh banyak pikiran. Cincin kamu hilang gak apa-apa, aku gak marah."
Mila kemudian tersenyum, lega. Karena Gesar yang selalu saja dapat menenangkannya dan tidak pernah marah karena hal kecil.
"Apa kabar nih jagoannya Papa?" Gesar mengusap dan mencium perut Mila. "Kamu gak bikin Mama susahkan?"
Mila meringis pelan karena tendangan yang lumayan keras dari perutnya.
"Dede bayi nya nendang," kata Gesar antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT PREGNANT [TERBIT]
RomanceSudah terbit di Penerbit Dream Catcher PART MASIH LENGKAP! [KONFLIK SERINGAN KAPAS] ••• Setiap pasangan yang sudah menikah pasti ingin segera memiliki momongan untuk melengkapi keluarga kecil mereka. Tapi bagaimana jika Mila dan Gesar yang sudah men...