17

111K 12.3K 1.6K
                                    

Jangan lupa vote comment and share ya.

Follow akun wattpad ini juga biar tidak ketinggalan pengumuman, dan IG aku di @/jongchansshii.

thanku

***

Berbanding terbalik dengan minggu lalu, keseharian Gemma pada minggu ini berjalan dengan begitu tenang. Dia bisa merasakan hidup layaknya manusia normal setelah minggu lalu degup jantungnya kerap kali terasa dipermainkan.

Minggu ini, Gemma sempat melakukan yoga, lari pagi, olahraga, dan banyak waktu untuk menyempurnakan rencana bisnis lingerie dan pakaian dalamnya. Yang jelas, dia harus produktif agar tidak tiba-tiba memegang bibirnya sendiri dan teringat bagaimana lembutnya bibir Diga saat mengecup bibirnya.

"Non Gemma serius jualan celana dalam kayak begini?" Mbok Ni bertanya tidak menyangka sambil memegang g-string warna merah hanya menggunakan jari telujuk dan jempol, antara aneh dan geli.

Gemma mengangguk bersemangat. "Mbok Ni mau?"

Perempuan berdaster itu menggeleng ekspresif, agaknya mustahil dia menginginkan pakaian dalam dengan model tidak wajar seperti yang dibuat oleh Gemma. "Ini kan buat wanita nakal, Non."

Gemma menyengir. Memang stigma lingerie atau pakaian dalam seksi seperti produk-produknya ini tidak selamanya baik di mata masyarakat, mungkin karena berhubungan erat dengan aktivitas seksual yang menurut sebagian orang tabu. Dalam beberapa tayangan, yang biasanya menggunakan lingerie adalah perempuan-perempuan pekerja seks, penari striptis, atau bintang porno. Yang jelas, salah satu tujuan utamanya adalah untuk merangsang lawan jenis. Gemma tidak menyangkal soal itu, dia juga sepakat, dan salah satu target bisnisnya adalah mereka.

"Lingerie juga sering dijadikan seserahan dan kado pernikahan," balas Gemma kemudian. "Sebenarnya siapapun juga bisa pake, termasuk Mbok Ni."

"Kalau saya pake beginian di depan suami, yang ada suami saya muntah-muntah, Non." Mbok Ni berkata dengan nada bercanda.

"Aku dulu juga gak pede, Mbok. Tapi sekalinya pake, malah ketagihan, apalagi kalau udah pede. Gak perlu di depan suami kok, atau siapapun itu."

"Badan saya kan beda jauh sama badan Non Gemma. Kalau Non Gemma yang pake mah pasti cakep, lah saya?"

Gemma menunduk, melihat sebentar ke arah tubuhnya. Dia memiliki perjalanan yang panjang, cenderung tidak menyenangkan dengan tubuhnya sendiri. Dia pernah menjadi sangat jahat terhadap tubuhnya sebelum mencintainya. Meskipun begitu dan Gemma mengaku kini mencintai tubuhnya, masih ada hari-hari di mana dia tidak mencintainya.

Kepalanya kembali terangkat, menatap Mbok Ni, "Tetep berasa cakep kok kalau Mbok Ni pede dan merasa cakep."

Dan tentu, berlaku pula sebaliknya.

Gemma memaklumi kalau Mbok Ni tidak suka. Bukan masalah, Gemma sedang melakukan hal yang dia suka. Dia juga tidak bisa memaksa Mbok Ni yang tidak suka untuk menyukai apa yang dia suka.

Kalau disuruh memilih, Gemma sebenarnya ingin punya brand produk make-up. Dia sangat menyukai make-up, karena merasa lebih cantik dan percaya diri tiap kali menggunakan make-up. Make up bisa menutupi kekurangan pada wajahnya, atau memperindah bagian yang menurutnya kurang indah. Sayangnya, Gianna sudah memiliki brand Make Up yang sangat terkenal.

Gemma menyadari kalau dia memiliki sifat pendengki. Namun, bukankah lebih baik kalau tidak terang-terangan? Selain itu, modal awal yang diperlukan untuk brand make-up tidak sedikit dan butuh pemasaran yang luar biasa gila-gilaan.

Makanya dia berakhir memilih lingerie. Di saat perempuan masih dituntut untuk berpakaian sopan dan cenderung tertutup berdasarkan standar masyarakat tertentu, setidaknya perempuan bisa memilih pakaian dalam seperti apa yang mereka inginkan. Lingerie juga cantik, mengenakan sesuatu yang cantik akan membuat perempuan merasa percaya diri dan terlihat makin cantik.

Witty Ex-WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang