21

116K 13.4K 2.1K
                                    

Jangan salah. Apabila Gemma mendengar atau mengetahui Gianna berada di suatu tempat yang ada Diga-nya juga, Gemma pasti maksa buat ikut berada di sana. Tidak peduli diundang ataupun tidak, Gemma punya beribu macam cara untuk hadir di tempat yang sama. Dia akan duduk atau berdiri di sebelah Diga, menggandeng tangan pria itu semesra mungkin, berbisik-bisik di telinganya, sampai mendekatkan jarak muka mereka yang dibalut dengan panggilan mesra. Itu semua dia lakukan demi mengingatkan semua orang, terutama Gianna, kalau Diga merupakan miliknya.

Duh, kalau diingat-ingat, Gemma dulu norak sekali, ya? Pantas tidak sedikit yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan terhadapnya dan mengatakan kalau dia tidak pantas untuk Diga. Gemma nyaris tidak ada anggun-anggunnya.

Belum lagi Diga yang anti dengan public display of affection sebisa mungkin tidak memberikan reaksi yang buruk terhadap Gemma. Pernah sih Diga kelewat risih, kemudian melepaskan gandengan Gemma di tengah ekspresinya yang begitu dingin. Gemma terkejut, kejadian itu juga disaksikan beberapa orang yang berdiri di sekitar mereka, termasuk Gianna.

Walau di perjalanan pulang, Diga sempat meminta maaf. Dia menjelaskan kalau dia tidak bermaksud mempermalukan apalagi menyakiti Gemma, itu gerakkan reflek karena dia tidak terbiasa disentuh sembarangan di tengah keramaian. Pesta juga membuat suasana hatinya memburuk, makanya kelepasan.

"I won't repeat that mistake," katanya. "But..."

"But?"

"I am actually okay if you hold my hand, I am just not used to it. But, please kindly not doing it too much... I don't like it."

Diga juga menambahkan kalau bukan Gemma yang membuatnya tidak suka, memang pada dasarnya dia tidak suka. Ini bukan salah Gemma, ini hanya tentangnya.

Sempat terbawa perasaan, Gemma akhirnya mengatakan kalau dia mengerti dan tidak apa-apa, Diga tidak perlu merasa bersalah.

Lantas, apakah Gemma mendengarkan permintaan Diga? Tentu tidak. Tiap kali Gianna terlihat dalam radarnya, Gemma akan melakukan kontak fisik sedekat mungkin dengan Diga. Atau kalau ada orang yang tidak suka dengan pernikahan mereka, Gemma akan gencar menunjukkan kalau pernikahan mereka bahagia dan baik-baik saja.

Untung ujung-ujungnya Diga kebanyakan pasrah. Terkadang, dia akan mendiami Gemma dan tidak menjawab ketika diajak berbicara. Pria itu baru bersedia meladeni Gemma kembali setelah dibelikan Baskin Robbins atau disogok dengan hal-hal lain yang disukainya.

Baiklah, untuk ke sekian kalinya Gemma akui kalau dulu dia toxic, egois dan memalukan. Yang penting kan, sekarang dia sudah tobat! Well, mungkin belum sepenuhnya tobat sih, makanya saat mendengar nama Gianna, dia impulsif menolak karena khawatir kembali kilaf dan mengganggu cinta terlarangnya dengan Diga.

Walau bermenit-menit setelahnya, Gemma langsung menyesali jawabannya. Ayolah, ini Jonathan Artha, pria itu memiliki ratusan ribu followers media sosial. Circle yang diundang ke private party-nya pasti golongan orang yang memiliki pengaruh besar, ini kesempatan yang sempurna kalau Gemma ingin panjat sosial sekaligus memulai kembali self-branding, kan?

Lagipula, dia lagi tidak sibuk.

Setelah mempertimbangkan gengsi, Gemma akhirnya menanyakan pada Siska, asisten pribadi Jonathan mengenai apakah dia masih bisa ikut, yang sayangnya slot Cruise Party-nya sudah terlanjur penuh. Gemma nyaris uring-uringan, untung dia kepikir satu ide, dan langsung menemui Diga ketika pria itu akan berangkat kerja.

"Kamu ikut ke party-nya Kak Jonathan?"

Diga mengangguk sambil mengenakan sepatunya.

Witty Ex-WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang