29

103K 13.1K 1.3K
                                    

Hi gaes, aku balik lagi. Terima kasih bagi yang sudah berusaha terutama yg berusaha lebih keras buat memenuhi target sebelumnya <3

Aku liat banyak banget pembaca baru yang belum pernah 'kelihatan' sebelumnya 😂 Jangan lupa follow Wattpad aku ya, masa dah baca sejauh ini tapi gak follow 😂😂😂

Thank you

***

Tahu tidak kenapa Gemma gemar menyebut Diga sebagai Tuan Muda padahal Diga dulu tidak ada manja-manjanya terhadap Gemma? Itu karena cara orang-orang memperlakukan Rediga. Eyang pernah mengomeli Gemma karena mendapati bekas gigitan nyamuk di dagu pria itu. Atau Tante Tammy yang kerap kali menghubungi Gemma untuk memastikan keadaan Diga karena khawatir putra bungsunya tidak baik-baik saja. Kemidian Om Rudy yang sempat menceritakan bagaimana Diga kecil diperlakukan, dia tumbuh dengan kasih sayang yang berlimpah.

Semua itu seperti melperlihatkan kalau Rediga tidak boleh terluka sedikit saja. Kemudian barusan, Gemma menjambak rambut Diga dengan membabi buta, disaksikan oleh orang yang paling menyayangi pria itu pula, bagaimana Gemma tidak tremor?

"We are just playing," ungkap Diga. "Aku yang mulai duluan." Dia menjelaskan begitu, membuat Gemma mengucapkan ribuan terima kasih dalam hati mendapati perempuan di hadapan mereka nampaknya memilih percaya. Tante Tammy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian berjalan menghampiri mereka.

Banyak hal yang diperkirakan Gemma akan dilakukan perempuan itu ketika mereka bertemu kembali, namun tidak hal ini; yakni Tante Tammy memeluknya, "Mami senang kamu sehat, Gem."

Karena ketika Gemma memutuskan untuk bercerai dengan Diga dulu, perempuan itu terlihat paling kecewa, bahkan kekecewaannya melebihi Diga sendiri yang waktu itu masih sempat menunjukan raut lempengnya. Gemma jelas sudah membuatnya kecewa.

Pelukan itu kemudian terlepas. Tante Tammy tersenyum simpul ke arahnya, yang dibalas Gemma juga dengan senyuman, walau canggung.

"Terima kasih, Tante. Gemma juga senang Tante Tammy sehat."

"Kok panggilnya Tante sih? Kamu kan juga anaknya Mami, Gem," perjelas perempuan itu. "Panggil Mami aja ya? Itu tadi di belakang Mami sudah bawain dan siapin buat kita makan malam bareng."

"Ke sini sama siapa, Mom?" tanya Diga, setelah eksistensinya nyaris tak dianggap dalam beberapa waktu.

"Sama Papi. Tapi Papi lagi ada urusan di dekat sini, dia juga masih males ketemu kamu. Makanya mami turun duluan," balasnya dingin, beda dengan nadanya ketika berbicara dengan Gemma. "Kamu tau gak Papi semarah apa karena kelakuan gila kamu di airport dua hari lalu? Untung ya bisa cepat beres!"

"Kan aku juga dipukul."

"Mami dengar kamu mulai duluan loh?" Mami bersikukuh.

"Rama dan Gita sering kok mulai cari ribut duluan. Dimarahin juga gak?" Diga sempat-sempatnya menantang.

Gemma merasa tegang. Sadar kalau tidak seharusnya dia di sini, perempuan itu itu memilih pamit ke belakang. Alasannya ingin meletakkan es krim ke dalam freezer dan membantu Mbok Ni menyiapkan makan malam.

"Udah siap semua ya, Mbok?" tanya Gemma bingung ketika melihat kondisi dapur. Dia mau menyibukkan diri dengan apapun itu, yang sayangnya makan malam yang dipesan dari restoran dan menggugah selera itu kelihatan tidak perlu diapa-apakan lagi.

Mbok Ni membenarkan.

"Tadi, Bu Tammy cerita kalau dia niatnya bawa Chef ke sini. Tapi gak enak karena belum izin sama kalian. Makanya beliau pesan di restoran, terus dagingnya dia siapin sendiri."

Witty Ex-WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang