Thank you buat yang kemarin sudah rajin vote dan komen <3
I saw so many new readers, jangan lupa follow wattpad aku biar tida ketinggalan informasi...
***
Gemma tidak peduli dengan rencana apapun yang akan dia lakukan hari ini. Yang jelas, sejak keluar dari kamarnya, dia segera mencari Mbok Ni untuk menanyakan perihal tukang AC yang sekiranya bisa mampir ke rumah ini hari ini juga. Tidak mendapat jawaban memuaskan dari Mbok Ni, Gemma sempat-sempatnya keluar rumah hanya untuk ke pos satpam, menanyakan langsung pada Pak Arip mengenai hal yang sama mengingat Pak Arip tidak mengangkat telponnya."Ada sih Neng teman saya, tapi kayaknya lagi pulang kampung."
Gemma hanya bisa menghela napas kecewa, apalagi setelah Pak Arip menelpon beberapa temannya dan tidak mendapat jawaban yang diinginkan Gemma. Jasa perbaikan AC dari merek di kamar Diga juga tidak bisa hari ini, bisanya besok. Jalan berikutnya yang ditempuh perempuan itu adalah mencari di mesin pencarian internet.
Pokoknya, ini mendesak. Cukup satu malam Diga menginap di kamarnya, nampaknya Gemma bisa betulan gila kalau pria itu menambah satu malam lagi. Makanya, dia akan melakukan apa saja agar si Tuan Muda nyaman tidur di kamarnya sendiri.
Kejadian semalam masih berlalu lalang jelas di benaknya, Gemma sama sekali tidak bisa tertidur nyenyak. Niat baiknya yang mengizinkan Diga tidur di kamarnya malah berakhir petaka.
Ayolah, seorang Rediga mengatakan kalau dia ingin mencium Gemma di posisi mereka yang sama-sama berbaring menghadap satu sama lain, saling tatap-tatapan, di atas tempat tidur dalam kamar yang terkunci rapat. Mana suhu ruangan sedang dingin-dinginnya pula.Dasar Diga kurang ajar! kalau Gemma nafsu dan lepas kendali, bagaimana? Cukup minggu lalu saja dia lepas kendali, untung ujungnya masih bisa menahan diri!
Mulanya, Gemma agak merasa bersalah karena impulsif memukul kepalanya dengan bantal, tapi Diga malah masih memasang tampang tidak berdosa, ditambah dia sempat melirik ke bawah yang membuat Gemma menaikkan selimutnya sampai menutupi bahunya.
Siksaan yang diberikan pria itu juga belum selesai sampai di situ, di saat jantung Gemma berdetak kencang-kencangnya, Diga sempat menambahkan, "your face is turning red," masih dengan matanya yang tidak lepas meneliti wajah Gemma dan kedua sudut bibirnya yang terangkat.
Wow, terima kasih sudah memberitahu hal yang sudah pasti! Perempuan itu bahkan tidak yakin pipinya bersemu merah entah karena dia malu, atau horny, atau dua-duanya. Yang jelas, Rediga kelihatan menikmati tiap detik penderitan Gemma.
"Sekali lagi kamu ngomong macem-macem, aku bakal nendang kamu sampai jatuh ke lantai!" Gemma mengancam.
"What did I do wrong?"
"Diem gak? Atau beneran aku tendang!" Dia memberanikan diri menandangi sosok di hadapannya dengan mata besarnya yang memicing. Penuh ancaman.
"Tendang aja," tantangnya.
Ya, gak mungkin lah!
Tidak akan ada habisnya kalau Gemma terus merespon, perempuan itu akhirnya menarik penutup mata yang bertengger di jidat Diga agar kembali berfungsi sebagaimana fungsinya. Dia tidak sanggup menghadapi efek yang diberikan tatapan pria itu lebih lama, juga omongannya yang makin bikin pusing kepala.
"Tidur!" Gemma menegaskan layaknya itu merupakan suatu keputusan final.
"Good night." Diga mengalah, tersenyum cerah.
Dan Gemma tidak repot membalas, dia membalikkan badannya menghadap dinding.
Apakah Diga tidak sadar kalau rentetan perbuatannya sejak kepulangan Gemma kemari hingga detik ini itu jahat? Pria itu membuat hal yang mudah menjadi berkali lipat lebih sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Witty Ex-Wife
RomanceKetika mantan suami dan mantan istri memutuskan untuk tinggal serumah. It's not about the second chance. It's about unfinished love story. *** Sewaktu Gemma memutuskan untuk kembali ke rumah lamanya sebelum bercerai dikarenakan paksaan sang mantan k...