7. The Old Friend

45 9 0
                                    

-- Sebuah toko --

"Selamat datang....!" Wanita paruh baya terlihat masih bersemangat menyambut kedatangan pelanggan di sana. Meskipun hari sudah beranjak sore sekalipun, dia masih bisa memasang senyuman ramah seolah tidak merasa lelah dengan aktivitas sehariannya ini.

"Aku menerima pesan dari toko ini beberapa hari yang lalu. Apa aku masih bisa menggunakannya?" Junmyeon menunjukkan layar ponselnya kepada wanita itu. 

"Kupon? Ahh benar. Kami mengadakan program baru di bulan ini. Kupon itu akan berakhir dua minggu setelah kau menerima pesan, jadi kau masih bisa menggunakannya sekarang"

"Kalau begitu, apa aku bisa memilih sendiri bunga yang akan ku beli?"

"Maaf, tuan. Tapi untuk kupon itu hanya khusus bunga yang ada di pojok sana. Kau harus membayar kalau ingin membeli jenis bunga lainnya"

Junmyeon menoleh sebentar ke arah yang dimaksud sampai menemukan sosok wanita lain yang sedang melakukan kesibukan di dekat sana. 
"Apa aku boleh melihatnya sebentar?"

"Silahkan. Gunakan waktumu dengan baik, tuan"

"Terima kasih"

Area dalam toko itu tidak terlalu luas karena terdapat kotak-kotak kayu yang berisi berbagai macam bunga di setiap sisi ruangan. Junmyeon sudah berada di sebelah Chorong yang masih sibuk menata bunga dari kotak lain. 

"Apa bunga ini memiliki harum tersendiri?"

"Ya. Ada aroma asli dari bunga yang tidak kami beri apapun untuk menjaga kesegarannya. Jenis bunga yang ku maksud ada di sebelah sana" Chorong menanggapi tanpa menoleh sedikitpun. 

"Kalau begitu, bisakah kau ambilkan bunga yang ada di sana?"

Chorong dengan mudah meraih tangkai bunga di dekatnya dan memberikannya kepada pria itu. Namun dia terdiam sejenak saat mengenali wajah pelanggan yang mengenakan jas rapihnya ini. 

"Kita bertemu lagi di sini"

Chorong melanjutkan kesibukannya tanpa menanggapi lagi. Junmyeon juga mulai menghirup bunga yang sudah ada di tangannya dan tercium seperti aroma parfum wanita. 

"Apa nama bunga ini?"

"Lily"

"Warnanya cantik sekali. Apa ada warna lain dari bunga ini?"

"Ya. Kuning, merah, dan putih"

"Apa kau bisa mengambil yang warna merah untukku?"

Chorong sebenarnya sedang tidak ingin diganggu siapapun, tapi karena pria ini adalah pelanggan toko jadi dia meraih bunga lain sampai membuat Junmyeon kebingungan. 

"Ini warna putih. Aku ingin yang berwarna merah"

Chorong mencoba mencari warna lain dengan hanya melihat tulisan di setiap kotak. 
"Maaf, sepertinya warna merahnya sudah habis terjual"

"Bagaimana kalau warna biru? Apa ada bunga berwarna itu di sini?"

Chorong menghela nafasnya pelan dan mengambil dari kotak lain. 
"Ini..." 

Junmyeon terdiam. Warna yang dipegangnya kembali tidak sesuai dengan permintaannya. Kemudian dia mencoba bertanya lagi sampai mendapat beberapa warna bunga berbeda di tangannya. 

"Kalau kau sudah selesai memilih, silahkan membayar di kasir sebelah sana" Hanya itu ucapan Chorong yang mulai meninggalkannya untuk menuju ke ruangan belakang. 

Pria itu masih terdiam di tempatnya. 

"Apa kau sudah selesai memilih, tuan?"

Junmyeon dikejutkan dengan kehadiran pemilik toko di sebelahnya. 

The Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang