-- Sebuah sekolah --
Perkembangan teknologi yang semakin pesat setiap tahunnya menambah mudah para penggunanya untuk mencari informasi apa saja yang di inginkan. Peristiwa atau berita yang telah lama tidak terdengar di media televisi, kini bisa di akses melalui internet. Penggunaan ponsel dan berbagai macam aplikasi yang tersedia juga mempermudah segalanya di era modern ini.
".....kasus yang baru terungkap itu sangat mengejutkan banyak orang. Menurut keterangan polisi, kasus itu tidak bisa dilanjutkan karena tuntutan pada pelaku di cabut oleh keluarga korban. Padahal bisa saja proses hukum tetap berjalan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Kalian bisa membayangkannya sendiri bagaimana keluarga korban harus menunggu lebih dari 10 tahun sampai bisa menemukan pelaku yang sebenarnya. Namun sampai sekarang, alasan pencabutan tuntutan itu masih belum jelas dan polisi tidak bisa memberikan keterangan lagi mengenai hal itu......"
Jaehyun tampak serius menonton sebuah video dari platform digital pada ponselnya. Dia berdiri bersandar pada tembok dan mengabaikan keseruan teman-teman sekelasnya di jam istirahat ini. Kedua telinganya terpasang headset dan sudah fokus mendengarkan lebih dari 10 menit lamanya.
"Hei, apa kau ingin ikut kami nanti?"
Dia mulai melepas salah satu headset nya dan memperhatikan seorang siswa yang mengajaknya berbicara.
"Sepulang sekolah, kami akan mengunjungi internet cafe terdekat" Temannya memperjelas ucapannya lagi.
"Maaf, aku tidak bisa"
"Baiklah..."
Jaehyun kembali melihat ke arah ponselnya yang terdapat panggilan masuk. Dia harus menjauh dari teman-temannya saat menjawab panggilan tersebut.
"Halo?"
"Apa kau akan belajar sampai malam di sekolah hari ini?"
"Sepertinya sore aku sudah berada di rumah. Ada apa, Ayah?"
"Rekan-rekan kerjaku akan kembali melakukan makan malam bersama di rumah. Jangan keluar kamar sampai acara selesai"
"Baiklah.."
"Aku akan akhiri panggilannya sekarang"
Panggilan singkat itu membuat Jaehyun harus menghela nafasnya pelan.
"Kenapa kau murung seperti itu?" Suara seorang siswi mengejutkannya.
"Ti-tidak. Apa yang kau lakukan di sini? Kelasmu berada di lantai atas"
"Apa aku dilarang untuk melewati lorong ini selama jam istirahat?"
Jaehyun tidak menanggapi lagi dan mulai merapihkan headset untuk memasukkannya ke dalam kantong celana.
"Apa kau sudah menentukan universitas mana yang akan kau pilih nanti?" Tanya siswi itu lagi.
"Entahlah... Aku hanya mengikuti rekomendasi dari wali kelasku saja"
"Jawabanmu masih sama seperti bulan lalu. Apa kau tidak bisa memberitahuku lebih detail lagi mengenai keputusanmu?"
"Tidak" Jaehyun mulai berjalan kembali ke arah pintu kelasnya.
Namun siswi tadi berhasil menahan lengannya sampai membuat kebingungan di antara keduanya.
"A-aku hanya ingin memberitahumu kalau aku akan pindah ke Australia setelah ujian berakhir"
Jaehyun hanya menatapnya dalam diam.
"Ke-kemungkinan aku tidak bisa ikut pesta perpisahan bersama yang lainnya, jadi....."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
Fanfiction[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang pembunuh yang menghilangkan nyawa Ibunya harus di alami oleh seorang pria bernama Kim Junmyeon. Dia mengenal Park Chorong, wanita sederhana penjual bunga yang rupanya ingin menjalani hidupnya jauh dari kejahata...