31. Be Brave

33 9 0
                                    

-- Tempat penginapan --

Setelah menjalani beberapa pertemuan dengan rekan kerjanya, Junmyeon bisa kembali ke kamar untuk beristirahat. Sudah lebih dari dua hari ini dia menginap di sana karena harus menghadiri kegiatan pelatihan dari tempat bekerjanya. Sebagai seorang Manajer bank, dia cukup dipercaya untuk memberikan banyak materi kepada para karyawan yang ikut dalam kegiatan ini selama satu minggu ke depan. 

"Lelahnya....." Dia langsung membaringkan tubuh di atas tempat tidur tanpa membuka jas hitamnya terlebih dulu. 

Langit di luar kamar hampir beranjak gelap dengan menyisakan warna matahari tenggelam yang bisa sedikit memanjakan kedua matanya. 

Junmyeon masih dalam keadaan berbaring dengan pandangannya fokus ke arah jendela kamar yang belum ditutupnya rapat. Dia merasakan hembusan angin pelan dari sana sampai membuat rasa kantuknya muncul secara mendadak. Tanpa sadar, dia mulai memejamkan kedua mata dan tertidur lelap. 

Getaran ponsel di saku celana perlahan menyadarkan dirinya kembali dari alam mimpi. Langit sudah benar-benar gelap di luar dan pria itu mulai beranjak duduk untuk menjawab panggilan masuk ke ponselnya. 

"Halo?"

"Ayah, apa yang sedang kau lakukan sekarang?"

"Jaehyun... Aku baru ingin mandi dan bersiap-siap untuk melakukan makan malam. Bagaimana denganmu?"

"Aku sedang mengerjakan tugas sekolah tapi karena terlalu bosan, aku meminjam ponsel Ibu untuk menghubungimu"

"Bagaimana dengan kegiatanmu di sekolah hari ini?" Junmyeon mulai membuka jas dan melepas kancing kemejanya sendiri dengan mudah. 

"Tidak banyak yang ku lakukan di sana. Tapi sepulang sekolah tadi, aku sempat mampir ke toko Bibi Chorong sebentar bersama Kakek"

"Benarkah? Apa kau sudah memberikan vitamin yang ku beli padanya?"

"Iya"

"Bagaimana dengan tanggapannya? Apa dia merasa senang?"

"Entahlah. Bibi Chorong tidak tersenyum sama sekali jadi sulit untuk menebak ekspresinya tadi"

Junmyeon sudah bisa membayangkan wajah wanita itu setelah mendengar ucapan anaknya ini. 

"Ayah, kapan kau akan pulang?"

"Sekitar 4 hari lagi. Kenapa kau menanyakannya?"

"Aku merindukanmu..."

"Tidak biasanya kau mengungkapkan hal itu secara langsung. Apa Ibumu ada di dekatmu sekarang?"

"Tidak. Aku berada di dalam kamar dan ada tamu pria yang biasa datang sedang berbicara dengan Ibu di ruang tamu"

"Benarkah?"

"Ayah, kapan aku bisa kembali tinggal bersamamu? Aku sudah bosan berada di sini dan ingin kembali ke kamar lamaku"

"Ada apa, Jaehyun? Apa Ibumu memarahimu?"

"Tidak, hanya saja......Ibu jarang meluangkan waktu untukku dan lebih sibuk dengan tamu pria yang biasa datang itu"

"Apa Ibumu tidak pernah memperkenalkan tamu itu padamu?"

"Pernah, tapi aku memilih untuk langsung masuk ke kamar tanpa bertanya lebih banyak"

"Kenapa kau bisa bersikap seperti itu, Jaehyun? Ibumu pasti akan kecewa denganmu"

"Apa aku harus mengenal teman Ibu? Dengan hanya mengetahui namanya saja sudah cukup untukku"

Junmyeon masih sulit memberikan penjelasan pada anak ini mengenai orang yang disukai mantan istrinya sekarang. Dia juga ingin Jaehyun bisa menerima kehadiran orang lain di antara kedua orangtuanya secara perlahan. 

The Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang