39. Getting Back Together

41 9 2
                                    

-- Beberapa minggu kemudian --

Bel sebuah rumah terdengar berbunyi ke seluruh ruangan yang ada di sana. Seorang pekerja terburu-buru membukakan pintu untuk tamu yang datang di pagi ini. Joohyun masuk ke dalam dan memperhatikan sekitarnya yang sepi. Kemudian muncullah sang tuan rumah dari balik sebuah tembok dan hampir saja mengejutkannya. 

"Kau tiba lebih cepat. Jaehyun masih berada di luar" Ucap Junmyeon sambil mengecek ponselnya. 

"Apa? Aku tidak melihat siapapun di luar rumah ini tadi"

"Dia sedang berolahraga pagi dan berlari ke sekeliling area perumahan"

"Apa dia sendirian?"

"Tidak. Chorong yang menemaninya"

"Jadi kau benar-benar membawa wanita itu kembali untuk tinggal di sini?"

Junmyeon menganggukkan kepalanya sambil berjalan menuju ke area taman belakang. 

"Apa itu berarti kau kembali mengencaninya?"

"Aku tidak tahu"

"Apa maksudmu?"

"Kurasa dia sudah tidak menyukaiku lagi, tapi ada beberapa momen dimana dia bisa menerima perlakuanku padanya. Dan itu semakin membuatku bingung dengan perasaannya padaku"

"Jangan mengambil langkah terlalu jauh, Kim Junmyeon. Aku tidak akan menyetujui kau menikah dengannya. Alasannya masih sama seperti dulu. Dia adalah orang jahat yang telah membunuh Ibumu"

"Apa kau ingin duduk?"

Joohyun mengikuti sarannya sampai mereka berdua sudah menempati kursi masing-masing dan duduk saling berhadapan. 

"Kau tidak bisa mengabaikan ucapanku ini. Meskipun aku sudah tidak mempunyai hak untuk melarangmu, tapi aku harus menyampaikan pendapat untuk Jaehyun. Aku akan mengambil hak asuhnya secara penuh kalau sampai kau bersikeras menikahi wanita itu"

"Jaehyun juga menyukainya"

"Jawabanku tetap tidak, Kim Junmyeon"

"Ayolah. Kau datang untuk membawa Jaehyun dan bertemu keluarga dari calon suami barumu nanti. Kenapa kau harus membahas Chorong di pembicaraan seperti ini?"

"Kau yang membuatku memulainya lebih dulu. Aku tidak akan tahu wanita itu bisa tinggal di sini lagi kalau bukan kau yang mengatakannya tadi"

"Inilah alasan kenapa aku merasa pilihanku sudah tepat untuk menceraikanmu"

"Apa?"

"Kau selalu memutar balik ucapanku dengan mudah, padahal bisa saja kau berhenti membicarakan Chorong saat aku mulai merasa terganggu. Tapi kau justru semakin membuatnya bertambah buruk sekarang"

"Ini tidak akan terjadi kalau kau lebih dulu merelakan kepergian wanita itu dari hidupmu. Untuk apa kau masih mencarinya sampai bisa menghampirinya ke pulau Jeju waktu itu? Apa kau pikir bisa membuat wanita itu menyukaimu lagi setelah apa yang terjadi sebelumnya?"

Junmyeon memilih untuk diam karena terlalu malas untuk menanggapi lagi. 

"Ingatlah kalau kau pernah hampir mati karena dirinya, Kim Junmyeon. Bagaimana bisa kau melupakan kejadian itu dengan mudah? Kalau kau mati waktu itu, dia juga pasti sudah bisa melanjutkan kehidupan dengan baik tanpa mengingatmu lagi"

"Semuanya sudah berlalu. Sekarang aku harus fokus menata masa depanku bersamanya"

"Kau benar-benar sudah gila"

"Chorong sudah pernah mengatakan hal itu lebih sering darimu. Jadi berapa kalipun kau menasehatiku, aku tetap akan pilihanku untuk menjadikannya sebagai pendamping hidupku"

The Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang