-- Rumah Sakit --
Junmyeon tampak terburu-buru masuk ke sana di tengah malam seperti ini. Bahkan dia tidak tahu kalau jam sudah menunjukkan waktu dini hari karena tidak sempat mengecek lagi berapa lama dia berkendara tadi.
"Di-dimana Bae Joohyun? Wanita yang terluka dan baru dibawa ke sini tadi"
"Dia masih mendapatkan perawatan di sebelah sana, tuan. Sebaiknya kau....."
Junmyeon tidak mendengar ucapan salah satu karyawan sampai selesai. Dia segera menuju ke arah yang dimaksud dan melihat kesibukan beberapa tenaga medis yang sedang mengelilingi sebuah tempat tidur pasien di sana.
"Maaf, tuan. Anda bisa menunggu di sebelah sana"
Junmyeon tidak di izinkan mendekat sama sekali. Kemudian dia mengalihkan perhatian untuk mencari keberadaan anaknya sekarang.
"Ja-jaehyun... Jaehyun.... Ada dimana dia? Dia anakku... Dimana dia sekarang?"
"A-ayah? Ayah!!" Anak itu mendapati punggung Ayahnya dari jauh. Dia segera berlari untuk menghampirinya.
"Jaehyun!"
Keduanya langsung berpelukan seolah baru bertemu kembali setelah lama terpisah.
"I-ibu... Ibu...."
Junmyeon langsung berjongkok di hadapannya.
"Dia baik-baik saja. Tenanglah. Dia baik-baik saja" Perasaannya sangat tidak menentu sampai bisa membawa sang anak ke dalam dekapannya lagi.
Pria itu tidak bisa menahan sedih saat mendengar tangisan Jaehyun di pundaknya. Dia belum tahu kejadian yang sebenarnya tapi dengan adanya kondisi sang mantan istri yang mengalami luka serius sekarang, semakin mengingatkannya dengan masa lalunya sendiri.
"Apa anda wali dari pasien wanita itu?" Seorang perawat mendekat dan membuat Junmyeon kembali menegakkan berdirinya.
"I-iya. Dia Ibu dari anakku"
"Luka di kepalanya sudah dibersihkan. Kemungkinan pasien mengalami pukulan benda tumpul di sana. Kami akan segera memindahkannya ke ruang rawat untuk pemeriksaan lebih lanjut pada luka lain. Sebaiknya anda mengisi data pasien terlebih dulu di sebelah sana"
"Ba-baik..." Junmyeon membawa sang anak untuk tetap berada di dekatnya. Dia menulis nama pasien di kertas pendataan dengan kedua mata yang berair. Pria itu sesekali menghapus air matanya dengan cepat supaya Jaehyun tidak melihat kesedihannya di sana.
"Tu-tuan Kim...." Suara orang lain yang mendekat, bersamaan dengan selesainya kegiatan dia di sana.
"Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya pria itu pada salah satu pekerja rumahnya.
"Beberapa dari kami juga sedang menjalani pengobatan di sebelah sana. Mereka ada yang terkena tembakan senjata api dari orang yang melukai Nyonya Bae. Dan mereka dalam keadaan sadar dan sedang memberikan keterangan pada pihak polisi"
"Aku harus mendengarnya secara langsung. Bisakah aku menitipkan Jaehyun padamu?"
"Tidak. Aku ingin ikut, Ayah"
"Ini sudah malam. Sebaiknya kau duduk di sana bersama pekerja wanita ini. Aku tidak akan lama dan segera menghampirimu lagi nanti"
"Tidak. Aku tidak mau..." Jaehyun yang matanya sudah memerah akibat menangis terlalu banyak tadi tampak enggan melepas genggaman tangannya dari pria ini.
Junmyeon terpaksa harus membawanya ke area lain dimana beberapa pekerjanya yang sudah di obati sedang bersama pihak kepolisian di sana.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang melukai Bae Joohyun tadi? Apa kalian melihat orangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
Fanfiction[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang pembunuh yang menghilangkan nyawa Ibunya harus di alami oleh seorang pria bernama Kim Junmyeon. Dia mengenal Park Chorong, wanita sederhana penjual bunga yang rupanya ingin menjalani hidupnya jauh dari kejahata...