19. Vacation Time

30 10 0
                                    

-- Satu minggu kemudian --

Beberapa tas berisi pakaian dan barang lainnya sudah berada di bagasi sebuah mobil sejak tadi. Jaehyun juga sudah duduk di kursi belakang sambil mencemaskan sesuatu hari ini. Dia bahkan tidak bisa tertidur dengan tenang setelah wanita yang tinggal bersamanya sudah jarang menemuinya lagi. Chorong memang sengaja menghindar, tapi dia memiliki alasan sendiri yang tidak diketahui anak itu. Junmyeon juga merasa perubahan sikap wanita itu semakin terlihat aneh karena tidak ingin makan bersama ataupun berbicara dengannya dalam waktu yang lama lagi. 

"Ayah, apa Bibi Chorong menolak ajakanku? Bagaimana ini? Apa kita akan tetap berangkat berdua saja?" Jaehyun memunculkan kepalanya keluar jendela dan melihat sang Ayah di samping mobil. 

"Tunggulah sebentar lagi. Dia akan segera keluar"

"Kau sudah mengatakan hal yang sama sejak satu jam yang lalu"

Junmyeon juga sedang menunggu dengan gelisah. Wanita itu tidak memberikan jawaban pasti saat ditanyainya tadi. 

Pria itu selalu mengecek jam tangannya sendiri untuk mengatur waktu menuju ke bandara dan mengejar penerbangan nanti. Selagi sibuk berbicara dengan anaknya di sana, suara langkah seseorang yang mendekat mulai menarik perhatiannya.

"Ma-maaf... A-apa aku membuat kalian menunggu lama?"

Junmyeon dengan senang menyambut keikutsertaan wanita itu sekarang. Dia segera mendekat dan mengambil alih tas yang dibawanya. 

"Apa hanya ini barang bawaanmu?"

"I-iya...."

"Baiklah. Masuklah ke mobil sekarang. Kita harus langsung berangkat ke bandara"

Chorong membuka pintu belakang dan sudah lebih dulu ditempati Jaehyun di sana. 

"Kau bisa duduk di depan, Bibi..."

Wanita itu ingin memintanya untuk bertukar tempat, tapi terlalu canggung baginya karena selama satu minggu ini mereka tidak pernah berkomunikasi lagi. Jadi dia harus menempati kursi depan sampai mobil bisa melaju menjauh dari sana. 

"Ayah, apa aku bisa membeli oleh-oleh untuk Ibu nanti? Dia senang dengan pakaian bermotif bunga"

"Kita sudah sepakat untuk tidak membicarakannya selama perjalanan ini, Jaehyun"

"Be-benar. Maafkan aku..."

Chorong merasa sedikit aneh dengan percakapan mereka berdua. Dia hanya bisa terdiam sambil sesekali mendapati senyuman senang dari pria yang duduk di sebelahnya. 

Mereka tiba di bandara dalam waktu singkat. Jadwal penerbangan juga bertepatan dengan keberadaan mereka di sana jadi ketiganya bisa langsung menaiki pesawat sekarang. 

"Aku ingin duduk di pojok" Jaehyun lebih dulu menempati kursinya. 

"Duduklah di tengah, biar aku yang berada di pinggir" Junmyeon berbicara pada Chorong. 

"Ti-tidak. Biar aku yang duduk di sini. Kau bisa menempati kursi tengah, tuan"

"Kenapa kau mulai memanggilku dengan sebutan itu lagi?"

Mereka berdua tidak bisa berdebat lama karena lorong pesawat yang sangat kecil dan terdapat penumpang lain yang ingin menempati kursi mereka juga. Junmyeon dengan terpaksa menuruti ucapan wanita ini dan masih merasa bingung dengan sikap yang diterimanya tadi. 

"Apa ini pertama kalinya bagimu untuk naik pesawat?"

Chorong hanya bisa menganggukkan kepala pelan sambil berpegangan erat pada kursi. Pesawat yang lepas landas terasa menakutkan baginya saat berpikir dia akan berada di udara dalam ketinggian tertentu nanti. 

The Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang