8. The Flower Shop

36 10 2
                                    

-- Malam hari --

Kantor pusat yang mengelola transaksi keuangan perlahan beranjak sepi karena ditinggal para karyawannya. Jam pulang sudah lewat tapi masih terlihat adanya beberapa orang yang berada di sana. Lampu-lampu dalam ruangan juga banyak yang dimatikan karena sedang tidak digunakan untuk aktivitas bekerja. 

"Aku pulang lebih dulu, Manajer Kim. Sampai bertemu lagi besok"

"Baiklah..."

Junmyeon menjadi salah satu yang pulang paling telat hari ini. Dia baru mematikan komputernya di waktu orang-orang sudah tiba di rumah masing-masing. Ponsel di meja di periksanya sebentar sebelum beranjak keluar dari ruangan bekerjanya. 

"Halo? Maaf, petugas Kang. Aku sempat mematikan dering ponsel tadi dan tidak tahu ada panggilan masuk beberapa kali. Ada apa kau menghubungiku?"

"Tuan Kim, informasi mengenai bukti baru telah kami dapatkan hari ini. Bisakah anda datang ke kantor polisi sekarang?"

"Benarkah? Baiklah. Aku akan tiba dalam waktu 30 menit"

"Baik. Saya akan menunggu"

Panggilan singkat itu berakhir. Di tengah rasa lelahnya, Junmyeon harus tetap mengikuti perkembangan kelanjutan kasus yang menewaskan Ibunya itu. Dia pun segera menuju ke area parkir untuk melajukan mobilnya ke tempat yang disebutkan tadi. 

Jalanan malam membuatnya harus berkendara dengan santai. Dia juga harus menambah fokusnya supaya tidak membuat kesalahan dalam mengemudi. Dalam waktu yang dia janjikan, Junmyeon tiba di kantor polisi terdekat. Petugas di sana sudah mengenali wajahnya jadi langsung di antar ke ruangan khusus yang sudah terdapat petugas lain di sana. 

"Silahkan duduk, tuan Kim"

"Terima kasih"

"Kami tidak tahu sketsa wajah pria yang waktu itu anda bawa masih tersebar di beberapa area kota. Dan tadi pagi, ada seorang pria yang mengaku sebagai tetangga lama dari Park Jungsoo. Ini rekaman interogasi kami tadi"

Junmyeon memajukan duduknya untuk bisa mendengar rekaman suara dari alat kecil milik petugas ini. 

"Siapa namamu, tuan?"

"Kang Junho"

"Apa kau benar mengenal baik pria di sketsa ini?"

"Ya. Dia Park Jungsoo. Aku pernah tinggal di dekatnya sebelum dia dan anaknya pindah ke tempat lain"

"Apa kau juga mengenal dekat anaknya?"

"Tidak. Jungsoo tidak pernah memperkenalkan anaknya langsung kepadaku. Anak perempuan itu juga pendiam dan selalu berada di dalam rumah tanpa pernah berinteraksi dengan tetangga sekitar. Mereka keluarga yang sangat tertutup sampai suatu kejadian pembunuhan mengejutkan kami semua yang tinggal di sana"

"Apa kau bisa memberitahu kami mengenai hal itu lebih detailnya?"

"Istri dari Park Jungsoo diserang orang tidak dikenal di tengah malam. Suara letusan senjata api itu bisa kami dengar dari rumah masing-masing. Saat kami berkumpul, wanita itu sudah tewas dengan luka tembak di area perut. Jungsoo dan anaknya langsung pindah dari rumah sana ke tempat yang tidak kami ketahui. Sampai akhirnya aku melihat sketsa wajahnya di toko tua yang ku lewati kemarin. Apa dia baik-baik saja, pak petugas? Aku ingin tahu kenapa polisi bisa sampai memasang sketsanya seperti itu"

"Park Jungsoo sudah meninggal sejak 10 tahun yang lalu"

"A-apa?!"

"Kami berusaha mencari informasi tentangnya karena dia terlibat dengan kelompok pembunuh berencana. Apa kau pernah mendengar hal itu sebelumnya?"

The Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang