"Apa kau baik-baik saja?" Junmyeon sekali lagi harus memastikan keadaan Chorong yang sudah duduk di dalam mobilnya.
"Iya, aku baik-baik saja"
"Apa tidak apa-apa kalau kita ke rumah mantan istriku terlebih dulu?"
"Apa?"
"Jaehyun memaksakan diri untuk datang ke sana sepulang sekolah tadi. Sopirnya sudah ku suruh pulang lebih dulu dan aku harus menjemputnya sekarang di sana"
"Baiklah.."
"Kau bisa tetap berada di mobil dan tidak perlu turun nanti. Aku tahu masih ada rasa canggung darimu setelah makan siang kemarin"
"Tidak apa. Aku tidak mempermasalahkan apapun dengan mantan istrimu"
"Kau wanita yang baik, Park Chorong"
"Apa?"
"Kau bisa menerima keadaan atau ucapan buruk sekalipun pada dirimu tanpa menunjukkan sikap yang berlebihan. Aku mulai kagum dengan caramu mengendalikan perasaanmu sendiri"
"Apa itu sesuatu yang tidak biasa bagimu?"
"Iya. Kebanyakan orang pasti akan mudah marah dan tidak ingin berada di dekat orang yang sudah menyinggungnya terlalu lama. Tapi kau berbeda"
"Kau menilaiku secara berlebihan, tuan"
"Apa benar begitu?"
Chorong mulai terdiam. Junmyeon masih terlihat sesekali melirik ke arahnya.
"Maaf karena acara kencan kita harus terganggu. Lain kali, kita bisa pergi ke suatu tempat berdua saja"
Wanita itu merasa terganggu dengan kontak fisik dari pria ini namun tetap menerima genggaman tangannya seolah tidak terjadi apapun di dalam hatinya.
"Kau harus membuat panggilan baru padaku, Park Chorong. Kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih, jadi kau tidak harus memanggilku dengan sebutan tuan lagi"
Chorong masih terdiam.
"Bagaimana kalau kau memanggilku dengan namaku saja? Seperti yang ku lakukan padamu sekarang, Park Chorong?"
"Ba-baiklah..." Wanita itu mulai tersenyum canggung sambil melepaskan genggaman tangan Junmyeon.
Pria itu justru tersenyum senang tanpa tahu kalau Chorong menyimpan banyak kekhawatiran pada dirinya mengenai kelanjutan hubungan mereka berdua.
Langit gelap di luar tidak menghentikan aktivitas jalanan sekitar. Mobil itu juga mulai berhenti di rumah lain dan Junmyeon turun lebih dulu dari sana lalu di susul wanita yang bersamanya.
"Tunggulah di sini. Aku tidak akan lama"
Chorong menuruti ucapannya dan memilih untuk memperhatikan sekitarnya yang sepi. Rumah ini terlihat lebih kecil dari yang dimiliki Junmyeon. Namun bagi Chorong, rumah mereka berdua tetaplah terlihat mewah dan bisa ditebak dengan jelas seberapa banyak kekayaan yang mereka miliki selama ini.
"Padahal aku ingin menginap di sini, kenapa Ayah justru datang untuk menjemputku?" Suara Jaehyun yang mendekat mulai mengalihkan perhatiannya.
Anak itu berjalan keluar tanpa bersama Ayahnya dan sempat melakukan kontak mata sebentar dengan Chorong. Dia langsung membuka pintu mobil namun terkunci.
"Aku ingin masuk...." Jaehyun tahu usahanya tidak akan membuahkan hasil dan memilih untuk menunggu Ayahnya di sana.
Suasana sepi sepertinya sangat dinikmati Chorong sampai dia tidak berniat sama sekali untuk melakukan pembicaraan dengan seorang anak kecil yang sibuk mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
Fanfiction[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang pembunuh yang menghilangkan nyawa Ibunya harus di alami oleh seorang pria bernama Kim Junmyeon. Dia mengenal Park Chorong, wanita sederhana penjual bunga yang rupanya ingin menjalani hidupnya jauh dari kejahata...