28. She's Free

40 10 1
                                    

-- Satu minggu kemudian --

Sebuah mobil melaju di jalanan besar bersama kendaraan lain. Pagi menjelang siang hari ini tampak ramai oleh para pejalan kaki. Akhir minggu dimanfaatkan mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman ataupun keluarga. Di dalam mobil tadi, terdapat seorang anak kecil beserta Ayah dan Kakeknya yang akan kembali ke rumah setelah mengunjungi sebuah tempat tadi. Anak kecil itu memiliki rasa penasaran akan sesuatu dan mulai memberanikan diri untuk memecah keheningan di sana. 

"Kakek, apa Bibi Chorong telah melakukan kejahatan sampai dia harus berada di penjara?"

"Apa?"

"Kau bertemu dengannya tadi, kan? Apa Bibi Chorong baik-baik saja?"

"Iya, dia baik-baik saja.." Pria tua itu mendapat tatapan sebentar dari Junmyeon yang sedang menyetir. 

"Tapi, apa benar dia yang menyebabkan Nenek meninggal? Aku selalu dengar kalau dia telah melakukan pembunuhan. Itu tidak benar, kan?"

"Bagaimana bisa kau menanyakan hal itu, Jaehyun? Dimana kau sering mendengarnya?"

Anak kecil itu terdiam sejenak seperti ragu akan sesuatu. 
"Aku.....sering mendengar percakapan Ayah dan Ibu.."

"Benarkah? Kenapa kau tidak menanyakannya langsung pada Ayahmu?"

"Ayah.....tidak ingin menjawabnya dan menyuruhku untuk menanyakannya padamu"

Pria tua itu mulai menghela nafas pelan dan kembali bertatapan sebentar dengan Junmyeon melalui kaca spion depan.

"Jaehyun, duduklah dengan benar. Biarkan Kakekmu beristirahat"

"Tapi Ayah, aku masih ingin bertanya banyak hal padanya"

"Apa kau hanya penasaran tentang wanita itu, Jaehyun?" Tanya Kakeknya. 

"Iya"

"Kenapa?"

"Aku....mengkhawatirkannya"

"Apa?"

"Bibi Chorong kemarin di rawat di Rumah Sakit, tapi dia harus pindah ke penjara setelahnya. Dia pasti merasa sangat kesepian sekarang"

"Dia baik-baik saja, Jaehyun. Dan dia juga mempunyai teman lain di sana"

"Tapi kau belum menjawab pertanyaanku tadi, Kakek. Apa benar kalau Bibi Chorong adalah orang jahat?"

"Tidak. Dia menjadi jahat karena pengaruh dari orang lain. Sementara dia tidak terlahir untuk menjadi orang yang seperti itu. Kau juga sudah tahu sifatnya, Jaehyun. Bukankah kalian pernah berlibur bersama ke pulau Jeju waktu itu?"

"Iya, benar. Aku banyak bermain bersamanya di sana. Aku ingin bermain dengannya lagi, Kakek. Tapi sepertinya Bibi Chorong tidak menyukaiku sekarang"

"Kau tidak bisa berpikir seperti itu hanya karena tidak diperbolehkan untuk menemuinya tadi"

"Tidak, Kakek. Dia menolak hadiah mainan dariku kemarin. Dan kurasa dia sudah tidak ingin bermain denganku lagi"

"Kau masih mempunyai Ayah dan Ibumu"

"Aku tidak bisa bermain dengan Ayah karena dia selalu menolak, sementara Ibu hari ini sibuk dengan pekerjaannya"

"Kalau begitu, bermainlah denganku. Kau juga akan menginap di rumahku nanti"

Jaehyun terdiam lagi sambil memainkan kedua tangannya di pangkuan. 
"Baiklah, Kakek..."

Pembicaraan pun berakhir begitu saja. Tidak berapa lama kemudian, mobil juga tiba di tempat tujuan. 

The Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang