-- Sebuah tempat --
Seorang wanita paruh baya terlihat di antar ke ruangan khusus untuk mengunjungi kenalannya yang di tahan di sana. Keranjang bunga dan beberapa kotak makanan dibawanya ke dalam ruangan itu. Dia menunggu dengan gugup karena ini pertama kalinya dia melihat lagi wanita yang sudah lama tidak ditemuinya.
Pintu di depannya terbuka. Chorong sangat terkejut melihat siapa yang memaksanya untuk duduk di sana sekarang. Dia memang tidak ingin adanya kunjungan karena banyak perasaan bersalah pada dirinya sampai saat ini. Dia menatap wanita pemilik toko bunga yang kedua matanya jelas tampak berair saat bisa melihatnya lagi seperti ini.
"Ba-bagaimana kabarmu, Park Chorong?" Tanya wanita paruh baya itu lebih dulu.
Chorong mencoba untuk tidak ikut sedih dengan situasi tidak terduga ini.
"Bi-bibi, aku......""Apa kau makan dengan baik? Kau terlihat lebih kurus sekarang. Kenapa kau tidak mengikat rambutmu dengan benar? Apa mereka menyediakan peralatan mandi yang lengkap di sini?"
"Bibi, maaf.... Aku harus meminta maaf padamu terlebih dulu. Aku sudah banyak mengecewakanmu... A-aku......."
"Aku membawa keranjang berisi bunga plastik untuk kau gunakan di waktu luang. Kau bisa membuat batangnya dengan kawat dan melilitnya di sini. Aku juga membawa banyak makanan untukmu. Kau bisa memakannya sendiri nanti"
"Bibi, aku merasa sangat bersalah padamu selama ini. Maaf karena tidak pernah mengatakan yang sebenarnya sejak awal"
"Aish. Aku benci perasaan seperti ini. Berhentilah untuk meminta maaf, Chorong. Aku datang bukan untuk mendengar hal itu darimu. Aku hanya mengkhawatirkanmu" Wanita itu berbicara sambil mengusap sebagian wajahnya yang sudah dibasahi air mata.
"Apa.....kau datang sendiri ke sini?"
"Changsub mengantarku tadi, tapi dia tidak bisa ikut masuk karena harus kembali ke klinik"
"Bagaimana dengan toko bungamu, Bibi? Apa polisi menanyakan banyak hal padamu?"
"Kau tidak perlu mempermasalahkan hal itu. Semua berjalan dengan baik"
"Apa pria itu menarik bantuan dan membuatmu kesulitan di tokomu?"
"Pria itu? Maksudmu pria yang bekerja sebagai Manajer bank itu?"
Chorong menganggukkan kepalanya pelan.
"Dia menutup usahaku secara sepihak dan polisi juga melarangku untuk melanjutkan bisnis di sana karena berkaitan dengan uang yang kau berikan padaku"
"A-apa?"
"Tidak apa-apa. Changsub sudah bisa menghasilkan cukup banyak jadi dia mulai membantuku untuk membuat toko baru di dekat tempat tinggalku. Kau bisa bekerja dan tinggal denganku setelah keluar dari sini nanti. Sepeda motor yang biasa kau gunakan harus terpaksa ku jual untuk menambah modal. Tapi aku bisa membeli yang baru lagi untukmu nanti"
Chorong mulai terdiam karena rasa bersalahnya semakin menumpuk sekarang. Dia tidak tahu akan jadi penyebab kegagalan hidup seseorang di luar sana. Bahkan rasa penyesalan juga tidak pernah menghilang darinya sampai saat ini.
"Apa kau sudah tahu kapan akan bebas dari sini, Chorong? Bagaimana dengan sidang pertamamu kemarin?"
"Sebaiknya......kau tidak perlu menungguku, Bibi. Aku tidak tahu kapan akan keluar. Bahkan aku juga tidak berharap banyak dan membiarkan hakim yang memutuskan"
"Kau pasti akan diberikan hukuman satu atau dua tahun. Aku akan tetap menginginkanmu sebagai salah satu karyawanku nanti"
"Tidak. Mungkin aku akan menerima hukuman mati atau penjara seumur hidup"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
Fanfiction[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang pembunuh yang menghilangkan nyawa Ibunya harus di alami oleh seorang pria bernama Kim Junmyeon. Dia mengenal Park Chorong, wanita sederhana penjual bunga yang rupanya ingin menjalani hidupnya jauh dari kejahata...