"Aish.. Bagaimana ini?"
Junmyeon tampak mondar-mandir di sebelah mobilnya sejak tadi. Dia berusaha menenangkan diri meskipun selalu gagal saat bisa melihat lagi wanita yang sudah setahun ini pergi meninggalkannya begitu saja. Degup jantungnya bahkan tidak teratur dan bisa terasa sampai luar jaket tebalnya.
"Aku tidak bisa terlalu lama di sini..."
Cuaca dingin memaksanya untuk segera kembali ke rumah tadi. Dia pun memasuki pintu utama dan bisa menghirup aroma gosong dari sana.
"Ada apa ini?"
Kumpulan asap juga mengelilingi area ruang tamu dan membuatnya tidak bisa langsung menutup rapat pintu utama.
"Ayah, apa sebaiknya kita lihat kegiatan Bibi Chorong sekarang? Aku bisa mendengar suara benda terjatuh sejak tadi"
"Tunggulah di sini. Kita belum sepenuhnya diterima sebagai tamu tadi"
Jaehyun menurut karena memang terlihat tidak sopan kalau terlalu jauh masuk ke dalam rumah meskipun mereka sudah mengenal penghuni kediaman ini sebelumnya.
"Aish.... Aku harus membeli panci lagi besok" Tidak berapa lama kemudian, Chorong datang ke sana sambil mengeluh pelan.
Dia sibuk memegang kain yang berisi es batu di kedua tangannya. Lalu terlihat bagaimana dia terbatuk-batuk cukup lama sampai bisa mengeluarkan suara bersin nya di sana.
"Bibi, apa kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun lebih dulu.
"Aku baik-baik saja. Duduklah..."
Junmyeon masih merasa gugup meskipun wanita itu sudah menerimanya dengan baik.
Setelah menutup rapat pintu utama, Chorong bisa bergabung dengan kedua lelaki yang berbeda usia itu di ruang tamu kecil rumah sewaannya.
"Kenapa kalian bisa datang ke sini? Bagaimana kalian bisa tahu alamat rumah ini?"
Jaehyun terdiam, begitu juga dengan Ayahnya. Dia menoleh ke arah Junmyeon yang belum memberikan jawaban meskipun sudah beberapa detik berlalu. Dia harus menyenggol lengan sang Ayah supaya pembicaraan bisa berlanjut dengan baik.
"Apa? A-apa yang kau tanyakan tadi?" Junmyeon sempat melamun tadi.
"Ada apa kau datang ke sini di malam hari? Apa kau meminta bantuan polisi untuk mencari keberadaanku?" Chorong terlihat tenang.
"A-aku......aku......ma-maksudku.....aku datang untuk menemuimu"
Wanita itu menunggu jawaban lagi dari pertanyaan keduanya tadi.
"A-aku memang sempat meminta petugas Kang Minhyuk untuk memberikan alamat rumahmu padaku. Dan itu ku lakukan hanya untuk bertemu denganmu sekarang"
Chorong terdiam sebentar memperhatikan penampilan pria ini.
"Kau sudah bertemu denganku, jadi cepatlah pergi dari sini. Aku harus beristirahat""Ta-tapi aku masih ingin berbicara denganmu"
"Tidak. Aku benar-benar membutuhkan waktu istirahat yang banyak malam ini. Besok aku harus kembali bekerja"
"Dimana tempatmu bekerja?"
"Sebuah rumah"
"Apa?"
"Kau tidak bisa datang ke sana dan menganggu pekerjaanku"
"Aku hanya bertanya..."
"Sebaiknya kalian keluar sekarang"
"Kami baru saja tiba, setidaknya biarkan aku istirahat juga karena sudah mengemudikan mobil cukup jauh sampai sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
Fanfiction[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang pembunuh yang menghilangkan nyawa Ibunya harus di alami oleh seorang pria bernama Kim Junmyeon. Dia mengenal Park Chorong, wanita sederhana penjual bunga yang rupanya ingin menjalani hidupnya jauh dari kejahata...