Proses penyelidikan kasus pencurian di sebuah toko bunga masih berjalan. Chorong sudah diperbolehkan untuk pulang dari Rumah Sakit dan bisa kembali menempati kamar lamanya. Dia juga masih harus berurusan dengan polisi hanya untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai peristiwa yang tidak terduga itu.
"Baiklah. Terima kasih, nona Park. Kami akan kembali ke kantor polisi sekarang. Mungkin kalau kami membutuhkan sesuatu lagi, kami akan menghubungimu secara langsung"
Wanita itu membiarkan dua orang polisi pamit dari kamarnya dan membuatnya bisa bernafas lega sekarang.
"Berbaringlah lagi kalau kau masih merasa lelah. Dan gunakan pemijat kaki itu kalau kau membutuhkannya. Ada beberapa vitamin juga yang telah ku beli tadi sebelum ke sini. Lalu...."
Namun masa tenangnya tidak berlangsung lama dan masih harus mendengar ucapan dari pria yang selalu menemaninya di Rumah Sakit. Junmyeon juga yang mengantarnya pulang hari ini. Sepertinya dia mempunyai niatan khusus dalam melakukan kebaikannya itu.
"Beristirahatlah. Aku harus berangkat kembali ke bank untuk menyelesaikan pekerjaan di sana"
"Terima kasih..." Hanya itu ucapan Chorong pada pria ini yang hendak keluar dari kamarnya. Dia akhirnya bisa sendiri di sana dengan banyak barang baru di sekitar.
Pintu kamar kembali terketuk dari luar. Kali ini wanita pemilik toko yang datang sambil membawa minuman hangat untuknya.
"Apa kau sudah membaik? Apa kata dokter saat kau diizinkan untuk pulang tadi?"
Chorong kembali menegakkan duduknya di pinggir tempat tidur.
"Kondisiku sudah membaik dan hanya perlu meminum obat yang mereka berikan padaku secara rutin. Jahitan luka ku juga sudah mengering, namun masih harus berhati-hati saat melakukan aktivitas yang berat"
"Kau telah mengalami hal mengerikan kemarin. Aku masih harus meminta maaf padamu karena itu"
"Tidak apa, Bibi. Itu bukan salahmu. Tapi apa benar tidak ada barang-barang berharga yang di ambil pencuri itu dari sini?"
"Iya. Polisi juga menyatakan kalau kasus ini merupakan percobaan pembunuhan padamu. Maka dari itu mereka sering mendatangimu ke Rumah Sakit selama masa perawatan kemarin"
"Benar. Aku merasa sulit menggunakan waktu istirahat dengan baik saat selalu dimintai keterangan hampir setiap hari oleh para polisi itu"
"Tapi, apa pria itu bisa di andalkan selama kau di sana?"
"Apa?"
"Pria yang bernama Kim Junmyeon itu. Ku dengar, dia yang selalu menemanimu selama berada di Rumah Sakit"
"Aku merasa tidak nyaman saat dia selalu berada di dekatku. Kenapa kau bisa membiarkannya untuk menjagaku, Bibi? Kenapa kau tidak datang untuk menjengukku lagi?"
"Pria itu memohon padaku untuk diizinkan menginap di Rumah Sakit"
"Apa?"
"Dia merasa bersalah karena kau telah menjadi korban dari kasus yang melibatkan dirinya. Polisi juga sempat memberi pernyataan kalau orang yang menyerangmu kemungkinan besar merupakan anggota dari kelompok pembunuhan berencana. Pria yang bernama Kim Junmyeon itu rupanya sedang menunggu kelanjutan kasus pembunuhan Ibunya. Jadi dia ingin memastikan kalau kau mendapat perlindungan darinya kemarin"
"Perlindungan? Dia orang yang tidak ku kenal dan hanya sebagai pelanggan di sini. Peristiwa kemarin tidak ada hubungannya sama sekali dengan kematian Ibunya"
"Darimana kau tahu tentang hal itu?"
Chorong mulai terdiam sejenak.
"I-itu......a-aku.....ma-maksudku aku hanya tidak ingin terlalu lama berada dekat dengan pria itu lagi. Aku sudah menolak banyak bantuan darinya dan juga Ayahnya yang selalu menawarkan tempat tinggal mereka untukku"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
Fanfiction[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang pembunuh yang menghilangkan nyawa Ibunya harus di alami oleh seorang pria bernama Kim Junmyeon. Dia mengenal Park Chorong, wanita sederhana penjual bunga yang rupanya ingin menjalani hidupnya jauh dari kejahata...