38. The Feels

36 9 0
                                    

Kegiatan makan siang berlanjut meskipun sebagian besar makanan sudah kehilangan hawa panasnya. Namun anak yang baru datang ke rumah itu justru bisa menikmati makanan dengan baik tanpa menyampaikan keluhan sedikitpun. Lalu pasangan Ayah dan anak tadi juga mencoba untuk mencari kesibukan setelah kegiatan makan selesai supaya bisa berlama-lama di sana.

"Apa kalian tidak kembali ke penginapan? Ini sudah hampir malam"

Junmyeon melakukan kontak mata dengan anaknya. 

"Ayah, bagaimana kalau memesan makanan untuk kita makan bersama di sini lagi?"

"Itu ide yang bagus. Makanan apa yang harus ku pesan sekarang?"

"Carilah makanan yang berkuah. Aku ingin memakan sesuatu yang panas"

"Baiklah biar ku carikan untukmu" Junmyeon mulai sibuk dengan ponselnya lagi. 

Sementara Chorong tidak bisa berteriak atau mengungkapkan kekesalannya pada pria ini di saat ada seorang anak lelaki di sebelahnya. Dia pun membiarkan mereka seperti itu untuk beristirahat di kamar. 

"Ayah, apa kita akan tetap di sini sampai besok?" Tanya Jaehyun saat melihat pintu kamar tadi tertutup dari dalam. 

"Tidak. Kita tidak bisa mengganggu waktu istirahat Bibi Chorong di malam hari"

"Tapi aku bisa tertidur dengan cepat di sofa ini"

"Jawabanku tetap tidak, Jaehyun"

"Apa Bibi Chorong baik-baik saja? Apa yang membuatnya sedih sampai matanya memerah seperti itu?"

Junmyeon tidak menjawab lagi dan mulai membahas mengenai menu makanan yang muncul di layar ponselnya. Sampai saat dia harus meninggalkan Jaehyun di sana untuk membeli kebutuhan lain di toko terdekat. 

Langit sudah gelap dan membuat Chorong harus beranjak keluar kamar. Dia menyalakan semua lampu yang ada sampai dikejutkan dengan keberadaan Jaehyun di ruang tamu. 

"Kenapa kau ada di sini sendiri?"

"Ayah sedang membeli minuman hangat di luar"

"Kenapa kau tidak ikut dengannya?"

"Aku disuruh untuk menjagamu, Bibi"

"Apa?"

"Dan juga harus menyiapkan peralatan makan sekarang. Bisakah kau membantuku, Bibi?"

Chorong menyusul anak itu yang langsung beranjak ke arah dapur. Mereka saling membantu dalam diam. Sesekali suara dentingan alat makan yang bersentuhan terdengar. Kegiatan juga berlangsung cepat sampai sang tuan rumah mencoba untuk mencairkan suasana supaya tidak terasa lebih canggung lagi nantinya. 

"Apa kau ingin meminum jus?"

Jaehyun segera menganggukkan kepala. Dia mulai menempati salah satu kursi di meja makan dan menunggu Chorong memberikannya gelas berisi jus dingin. 

"Minumlah secara perlahan. Kau mungkin tidak akan terlalu menyukainya karena udara di luar juga masih terasa dingin"

Anak itu menurut dan hanya meminumnya sedikit. Suasana kembali hening. Chorong juga lebih memilih untuk menyibukkan dirinya lagi dengan membersihkan area dapur setelah digunakannya tadi siang. 

"Bibi, apa kau sudah banyak bicara dengan Ayah sebelum aku datang?"

"Begitulah..."

"Apa Ayah menangis?"

"Apa?"

"Apa Ayah menangis di depanmu?" Jaehyun mengulangi pertanyaannya sampai mendapat tatapan mata yang kebingungan dari Chorong. 

The Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang