Suara benda tergeser dan dijatuhkan ke lantai terdengar. Entah berapa orang yang sudah masuk ke dalam toko ini tapi Chorong selalu berusaha mendengar percakapan mereka meskipun sulit karena terhalang tubuh pria yang datang entah sejak kapan ini. Dia juga tidak bisa melakukan pembicaraan untuk menjaga kerahasiaan tempat keberadaannya sekarang.
"Apa.....kau bisa menggeser sedikit......"
Chorong kembali menutup rapat mulut pria ini.
"Diamlah. Mereka akan menemukan kita kalau kau....."Belum sempat dia selesai berbicara, gagang pintu di sana mulai bergerak. Dan orang di luar tampaknya berusaha untuk membuka namun gagal karena sudah terkunci rapat sejak tadi.
Junmyeon sudah menjauh dari pintu, begitu juga dengan Chorong. Sampai benda itu mulai berusaha di dobrak oleh orang di luar dan membuat kepanikan bagi mereka berdua sekarang.
"Aish... Bagaimana ini?" Chorong berusaha mencari cara untuk melarikan diri tapi ruangan kamarnya itu sangat tertutup sampai tidak ada jendela sama sekali dan hanya pintu itu saja tempat keluar-masuk nya.
"Tenanglah. Berikan tongkat di tanganmu itu"
"Apa?"
"Kita bisa menggunakan ini sebagai pertahanan kalau mereka akan menyerang lebih dulu"
Chorong memperhatikan pria ini yang selalu berada di depannya seperti akan melindunginya. Junmyeon juga sudah memegang tongkat itu layaknya pemain baseball profesional yang akan memukul bola di depannya. Namun aksinya harus tertunda karena mulai terdengar pelan suara sirine mobil polisi dari luar. Dan tindakan pendobrakan tadi juga sudah berhenti.
"Mereka sudah pergi" Junmyeon memutar kunci lebih dulu dan tidak mendengar apapun lagi. Dia juga keluar dari sana dan hanya melihat bekas kekacauan beberapa barang yang orang-orang tadi jatuhkan.
"Kita harus keluar menemui polisi"
Chorong hanya bisa menurut karena tidak mempunyai tempat kemanapun untuk pergi. Mereka berdua keluar melalui pintu belakang dan berjalan memutar sampai tiba di area depan toko yang sudah terdapat beberapa pria berseragam polisi.
"Tuan Kim, kami berhasil mendapatkan satu pelaku yang berusaha kabur tadi"
Chorong bisa melihat seorang pria dengan pakaian serba hitam sudah duduk berlutut dan kondisi tangannya terikat borgol di depan badan.
"Kemana mereka pergi?"
"Ke arah sana. Beberapa petugas kami juga sedang melakukan pengejaran dan berharap bisa menangkap mereka malam ini juga"
"Apa mereka benar telah melakukan pencurian, petugas Kang?"
"Kami akan mengetahuinya saat proses interogasi. Pria ini enggan menjawab pertanyaan singkat kami tadi jadi akan langsung kami bawa ke kantor polisi"
"Baiklah. Aku tidak tahu apa saja yang mereka ambil tadi karena aku bersembunyi di ruang belakang" Junmyeon menatap pintu depan toko yang terbuka lebar dengan adanya beberapa bunga berserakan di lantai.
Sementara Chorong juga tidak bisa mendengar pembicaraan detail mereka karena sudah mendekat ke arah salah satu pencuri yang tertangkap itu. Pria ini selalu menatap tajam ke arah Chorong seolah adanya kebencian di sana.
"Apa kau yang bernama Park Chorong?" Dia mulai berbicara dengan pelan.
"Siapa yang mengirimmu ke sini? Apa kau merupakan anggota dari kelompok pembunuh berencana itu?"
Pria ini tidak memberikan tanggapan. Dia mulai menggerakkan kedua tangannya yang terikat ke arah saku celana sampingnya. Tanpa di duga, dia berhasil mengeluarkan pisau lipat kecil dari sana dan kejadian selanjutnya berlangsung dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
Fanfiction[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang pembunuh yang menghilangkan nyawa Ibunya harus di alami oleh seorang pria bernama Kim Junmyeon. Dia mengenal Park Chorong, wanita sederhana penjual bunga yang rupanya ingin menjalani hidupnya jauh dari kejahata...