🥀 (13)

1K 140 26
                                    

Tujuh hari telah berlalu, Hinata kini sudah berada dimansion Uzumaki. Kushina sangat melarang dirinya untuk kembali tinggal bersama Naruto, ia tak ingin terjadi apa-apa pada Hinata.

Beberapa kali Hinata selalu meminta untuk pulang dan tinggal bersama Naruto namun Kushina langsung menolak permintaan Hinata, Kushina tidak mengerti kenapa Hinata tetap ingin bersama Naruto sedangkan putranya selalu menyakiti dirinya.

"Mau makan apa?"

"Apa saja bu.. emmm.. Hinata bantu?"

Kushina menggeleng cepat "duduk saja."

"Kau tidak ngidam?"

"Hinata tidak tahu, tidak ingin apa-apa."

Berjalan menuju wanita yang masih terduduk disalah satu kursi.

"Sepertinya dia anak yang pintar dan juga penurut, tidak ingin menyusahkan ibunya.. mirip seperti dirimu, Hinata" Lalu membelai perut Hinata yang masih terlihat datar.

Hinata hanya mampu tersenyum karena mendapatkan perlakuan seperti itu dari Kushina. Setelah Hikari tiada Hinata sungguh merindukan kasih sayang seorang ibu dan Kushina datang disaat Hinata membutuhkan itu, dia adalah malaikat untuk Hinata.

"Ibu, apa Hinata boleh ke Supermarket?"

"Mau beli apa?"

"Belum tahu. Sepertinya ingin jalan-jalan saja."

"Ibu temani?"

Wanita itu menggeleng dengan cepat "Hinata sendiri saja bu."

Lalu Kushina mengangguk mengiyakan ucapan Hinata.

"Bu.."

"Emm.."

"Kenapa ibu baik sekali dengan Hinata? Hinata hanya orang lain dalam keluarga Uzumaki bu"

"Kata siapa?"

"H-hinata hanya berpikir.. bagai—"

"Kau juga anak ibu.. bahkan aku berhutang banyak pada dirimu dan Hikari"

"A-aku tidak mengerti"

"Hinata maafkan Naruto, dia hanya belum bisa menerimamu.. apakah dia pernah melakukan kekerasan?" ucap Kushina lalu membelai lengan Hinata.

"T-tidak bu, Naruto-kun tidak pernah kasar.. Hinata mengerti, Hinata yakin Naruto-kun akan berubah.."

"Maafkan ibu.."

"B-bukan salah ibu.. bu Hinata boleh pergi sekarang? Sepertinya cuacanya bagus untuk jalan-jalan"

Kepala bersurai merah itu mengangguk "jangan terlalu lelah, ingat kau sedang mengandung"

"Aku selalu mengingatnya bu, karena dia adalah anugerah untuk Hinata."

"Terimakasih.."

Hinata lalu mengangguk dan segera memeluk tubuh wanita paruh baya yang berada didekatnya. Hinata sungguh tidak punya siapapun kecuali keluarga Uzumaki, mempunyai satu teman baru namun membuat Naruto salah sangka dan berpikir Gaara memiliki hubungan dengan Hinata.

"Kalau begitu Hinata ganti pakaian dulu"

"Emmm.."

° ° °

Berjalan menyusuri beberapa toko yang berjajar rapih, nyatanya Hinata tidak jadi ke Supermarket ia hanya ingin jalan-jalan dan menghirup udara segar.

Beberapa hari berada dirumah sakit membuat dirinya suntuk, Hinata sangat berharap ia di ijinkan pulang ke rumah dan tinggal bersama Naruto. Entah bagaimana namun Hinata sangat ingin melihat wajah Naruto sekarang.

Painful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang