🥀 (30)

755 91 11
                                    

Matahari telah berada pada posisinya, beberapa insan telah menjalankan rutinitasnya. Di taman kediaman Uzumaki wanita itu masih sibuk menyirami beberapa bunga yang sama indah dengan dirinya.

"Aku cari kau kemana-mana.."

"Aku tidak kemana pun." Lalu tersenyum ke arah sang pria.

"Ayah dan ibu sudah siap."

Ekspresi wajah dari sang wanita seketika saja berubah. "Rumah akan terasa sepi Naruto-kun."

Pria itu mengangguk "tapi ibu tidak akan bisa jauh dari ayah, kau tahu kan ibu posesif."

"Sama seperti putranya, bukan?"

Naruto terkekeh, lalu mengusak pelan surai milik Hinata.

"Kau sudah bisa meledek ku rupanya.."

Lalu kembali melanjutkan kegiatannya menyiram beberapa bunga juga tanaman yang ada di hadapannya.

"Hinata.."

"Umm.." ucap Hinata lalu menaruh watering can pada tempatnya semula.

"Aku masih tidak menyangka bahwa teme.."

"Akan menikah dengan Sakura-san?"

Naruto lalu menganggukkan kepalanya. "Apakah kau yang membuat pria keras kepala itu kembali memperjuangkan cintanya sampai sejauh ini?"

"Aku tidak melakukan apapun Naruto-kun.. nyatanya mereka memang saling mencintai, mungkin karena adanya jarak yang memisahkan membuat hati mereka seakan ragu.." menatap pria yang ternyata sedang menatapnya "cinta tidak akan pernah salah, meskipun beberapa kali jatuh pada orang yang kurang tepat."

"Kau memang wanita berbeda."

"Karena aku istri Naruto-kun.. pria yang juga berbeda."

Kekehan kecil terdengar dari sang pria.

"Ayo temui ayah dan ibu dulu."

"Umm.. Naruto-kun.."

"Kenapa?" Menghentikan langkahnya, Naruto lalu menggenggam tangan sang wanita.

"Aku merasa tidak tenang."

Naruto lalu sedikit memiringkan kepalanya, seakan bertanya 'kenapa' kepada Hinata.

"Aku tidak tahu, tapi rasanya akan ada yang terjadi."

Membelai lembut surai sang wanita "apa mungkin kau tidak tenang karena hari ini kita akan memeriksa dia?" Tangan kekar itu sekarang berpindah membelai bagian perut Hinata yang belum terlihat membuncit.

Hinata menarik napas panjang "semoga saja memang begitu."

"Ayo.. percayalah semua akan baik-baik saja." Ucap Naruto kembali mengajak Hinata masuk ke dalam rumah.

Mengangguk kecil, lalu mengeratkan genggaman yang ada "terimakasih Naruto-kun."

"Hinata.. apapun yang akan terjadi jangan takut, karena aku akan selalu ada untuk mu juga untuk jagoan kecil kita."

Hinata lalu memberikan senyuman manis, senyuman yang begitu Naruto sukai.

.
.
.

"Sudah semua?"

Melirik pada pria bersurai kuning yang sudah berada di dalam mobil.

"Hmm.. ku pikir sepertinya sudah semua." Lalu meletakan satu telunjuknya di dagu "sudah semua.."

"Benar?"

"Iya sayang, aku bahkan sudah membuat list apa saja yang harus kita bawa.. jadi tidak mungkin ada yang tertinggal."

Painful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang