Hiruk pikuk keramaian orang yang masih terus berkumpul disatu titik, mereka melihat namun tidak dapat membantu.
Kecelakaan itu terjadi begitu saja, tidak ada yang tahu jelas mengapa mobil itu bisa keluar jalur dan menabrak trotoar lalu terguling begitu jauh dan berakhir menabrak lampu lalu lintas.
Mereka mendekat tanpa bisa membantu, ketakutkan akan hal-hal yang tidak mereka inginkan membuat tubuh beberapa orang tidak dapat bergerak, kilatan cahaya terus saja muncul seiring ponsel beberapa orang menangkap gambar.
Wanita yang berada didalam mobil mulai membuka matanya, posisi mobil yang sudah terbalik membuat dirinya susah untuk bergerak.
Tersadar. Ia lalu mencari apa yang menjadi kekhawatirannya, mulai berteriak meminta bantuan namun beberapa orang hanya mampu mengatakan untuk menunggu polisi datang.
Sementara itu, pasangan suami istri juga anak mereka yang masih berumur 8 bulan sedang berjalan menyusuri jalan toko. Rencananya untuk menuju Supermarket harus mereka tunda karena melihat beberapa kerumunan didepannya.
"Ada apa?" Tanya sang pria pada salah satu orang yang masih berdiri diantara kerumunan.
"Kecelakaan"
"Apa? Lalu kalian sedang apa?"
"Menonton pak, kita tidak bisa membantu. Lagi pula sudah ada yang menghubungi polisi"
Pria itu membuang napasnya kasar, menoleh ke arah sang istri yang masih terus berada disampingnya.
"Ayo kita lihat"
Wanita itu mengangguk lalu menyalip beberapa orang yang masih terus berdiri tanpa berniat pergi dari tempat itu.
"Ku mohon.. siapapun tolong anak ku.." teriakan seorang wanita semakin jelas terdengar.
Membuat sepasang suami istri mempercepat langkahnya untuk mencapai barisan depan.
Mata seindah rembulan milik sang pria membola, betapa terkejutnya dia melihat ada satu mobil sudah cukup parah kondisinya.
Terlihat ada satu wanita tidak dapat keluar dari mobil yang sudah setengah hancur didepannya.
Tanpa memperdulikan teriakan beberapa orang, pria itu segera berlari mendekati mobil yang sudah tidak jelas bentuknya.
"Kau, apakah bisa keluar?"
Wanita itu menggeleng, air mata terus menetes dari maniknya.
"Aku terjepit, ku mohon selamatkan anak ku tuan"
"A-anak? Dimana dia?"
"Dibelakang, ku mohon tolonglah dia.. selamatkan dia.."
Pria itu lalu segera berlari menuju belakang mobil, untungnya bagian belakang mobil itu masih utuh hanya ada beberapa penyok terlihat disana.
Mencari keberadaan anak yang dimaksud oleh sang wanita, manik pria itu menangkap satu sosok yang ia cari sedari tadi.
Berpikir begitu keras, karena pintu mobil bagian belakang tidak dapat terbuka. Dengan sangat terpaksa akhirnya ia memecahkan kaca bagian belakang.
Anak berjenis kelamin laki-laki itu mulai menangis, umurnya mungkin sekitar 3 tahun. Pria itu masih terus memanggil sang anak untuk dapat mendekat dengannya agar ia bisa menggapai anak laki-laki tersebut.
"Hai, jangan menangis.. ayo kesini, paman akan menolong mu."
"Ibuuu... Hiks.. hiks.."
"Haii.. Kau jagoan, ayo kemari paman akan menolongmu.. baru kita akan menolong ibumu, ayo kau anak pintar.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Love
FanfictionApa yang lebih menyakitkan dari di tinggalkan? Maka Hinata akan menjawab- Tetap bertahan meskipun tak di inginkan. Mencoba kuat meskipun terus menerus di sakiti. Bodoh? Tentu saja. Wanita mana yang ingin di perlakukan seperti itu? Tidak ada, tidak a...