BAB 7

11.3K 409 14
                                    

Tawa Fresica langsung membahana ketika Tatiana menceritakan pengalaman cintanya yang entah bisa disebut mengenaskan atau justru menakjubkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tawa Fresica langsung membahana ketika Tatiana menceritakan pengalaman cintanya yang entah bisa disebut mengenaskan atau justru menakjubkan. Dulu Tatiana pernah menyukai kakak kelasnya, cinta monyet begitu.

"Ending-nya?"

Perempuan itu meringis. "Kacau."

Fresica terbahak lagi. "Emang lo tuh nggak cocok pacaran."

Tatiana mendelik. "Gue nggak pacaran sama sekali, Pret! Gue suka sama dia, tapi dia nggak suka sama gue."

"Emang kenapa dia nggak suka sama lo?"

"Mungkin dulu gue nggak se-glow up sekarang." Tatiana menjawab asal. Tapi, bisa jadi kalau dulu Tatiana memang tak secantik sekarang.

"Itu laki cakepnya kayak apa? Songong banget bisa nolak temen gue yang kece membahana ini."

Tatiana bergeming sebentar untuk mengingat-ingat cinta pertamanya dulu. Rasanya yang Tatiana ingat tentang sosok si laki-laki itu hanyalah auranya yang diam-diam mampu membuat Tatiana terpesona.

"Kok bengong sih, Na?"

"Gimana, ya? Dulu kalau gue liat dia tuh bawaannya gue pengin koprol," jawabnya sambil tertawa.

"Kok gitu?"

"Sebenarnya di sekolah dulu banyak kok cowok yang lebih ganteng dari dia. Tapi, dia juga nggak bisa dibilang jelek. Muka dia cakep banget, meskipun bukan laki-laki terganteng di sekolah. Yang jelas kalau liat dia, bawaannya greget pengin peluk."

"Gue malah bingung sama penjelasan lo." Fresica memangku dagunya dengan satu tangan. "So, yang buat lo bisa suka sama dia tuh apa?"

"Dia pinter, ganteng sih udah pasti, sorry ya, gini-gini gue masih penyuka cowok tampan." Tatiana tertawa setelah mendengar penjelasannya sendiri. "Terus, dia tuh jarang senyum, tapi sekalinya senyum bisa bikin gue klepek-klepek nggak berdaya."

Fresica menyengir membayangkan temannya akan sekonyol itu. Dia merasa sangat tidak menyangka kalau Tatiana akan se-alay itu. Sungguh, sangat bukan Tatiana yang dia kenal.

"Hm, kayaknya dia tipe cowok yang agak cool tapi memesona gitu, ya?"

"Begitulah."

Tatiana sudah bertemu dengan banyak laki-laki tampan, tapi baginya hanya beberapa orang saja yang berhasil menarik perhatiannya. Tatiana tak pernah malu untuk mengungkapkan tipe idealnya.

Hanya saja, akhir-akhir ini ada laki-laki yang membuatnya terpaksa ganti haluan. Laki-laki itu super duper tipe idealnya. Mau seberapa keras Tatiana menyangkal, laki-laki itu memang sudah cocok untuk kriteria laki-laki idamannya.

"Sica, gue mau jujur nih."

"Hm?" Fresica segera memasang telinganya baik-baik dengan ekspresi serius.

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang