"Jadi, gue yang pelakor ya?"
Fresica menatap iba temannya. Kisah cinta Tatiana ternyata tidak mudah. Dia sudah mendengar cerita Tatiana, perihal hubungannya dengan Ved sampai detik ini. Tapi, sepertinya hubungan mereka kandas di tengah jalan.
Fresica tidak mau kisah cinta Tatiana sedemikian menyedihkan. Selama ini Fresica jarang mendengar temannya itu bisa jatuh cinta. Sekalinya jatuh cinta, Tatiana malah menelan pil pahit. Apalagi, dia sudah merelakan segalanya.
Menambah pikiran Tatiana, Fresica tentu tidak mau. Perempuan itu hanya mengelus pelan punggung temannya yang saat ini sedang berbaring di atas ranjang. Setelah kabur dari sana, Tatiana dan Fresica langsung pulang ke rumah.
Katanya, Tatiana tidak mau seperti perempuan lemah. Kabur, bukan gayanya. Justru Tatiana ingin mendongak, memperlihatkan kalau dia bukan perempuan yang bisa disakiti seenaknya. Melihat Tatiana yang begitu bersemangat, mana mungkin Fresica melarangnya.
"Menurut lo, gue kudu gimana? Oh ya, jangan bilang Karren. Dia pasti lagi seneng-seneng."
Fresica mengangguk singkat. Dia mana mungkin mengganggu Karren yang sedang bulan madu. Untuk masalah Tatiana dan Ved, sepertinya cukup Fresica saja yang menjadi pendengarnya.
"Jujur nih, Na, gue nggak pernah kayak gini. Gue nggak senekat itu untuk suka sama sepupu sendiri. Apalagi sampai main gila kayak ini." Fresica menghela napas panjang. "Bukan berarti gue mau nyalahin lo, namanya hati siapa yang tau, kan? Tapi, gue yakin lo juga udah pikir matang-matang."
Tatiana beranjak bangun, menatap temannya dengan mata memerah. Perempuan itu baru menangis setelah sampai di kamarnya sendiri. Katanya, dia tidak mau memperlihatkan air matanya yang kelewat berharga di depan Ved.
Saat ini, Ved satu-satunya laki-laki yang paling Tatiana benci.
"Gue udah pikir matang-matang, Sica. Gue udah berulang kali nolak Ved. Tapi, gue juga nggak mau munafik, gue suka sama dia. Bahkan, gue cinta sama dia, Sica. Gue nggak tau kalau ternyata dia udah ... tunangan."
"Kalau menurut gue, Ved yang salah sih. Soalnya dia nggak jujur. Punya tunangan dan malah deketin lo. By the way, laki-laki itu belum pulang, kan?"
Tatiana menggeleng bodo amat. Mau pulang atau tidak, Tatiana tidak peduli. Saat ini hatinya menolak memikirkan Ved. Tatiana justru memikirkan masa depannya nanti. Apa bisa dia menjadi perempuan tegar yang siap bertemu Ved dengan status mereka yang baru? Mantan kekasih?
Tatiana ingin tertawa keras rasanya. Hubungan mereka memang tidak jelas. Sungguh miris. Kisah cintanya sangat ... menyedihkan.
"Gue mau move on."
"Memang harus move on!" jawab Fresica kelewat semangat. Dia akan mendukung temannya move on.
"Ngomong-ngomong, lo beneran bisa bersikap biasa aja di depan Ved?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Situasionship
Romance21+❗❌ Tatiana punya mama tiri, adik tiri dan juga punya sepupu tiri. Hidup Tatiana sudah cukup membahagiakan sebelum papanya memaksa Tatiana untuk kembali tinggal di rumah. Tatiana malah terlibat dengan hubungan yang tidak seharusnya terjadi antara...