BAB 37

3.8K 362 39
                                    

"Gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gimana?"

"Gimana apa, Oma?"

"Bisa jahit nggak?"

Tatiana mengerjap, kemudian menghela napas dalam-dalam sebelum mengelengkan kepalanya. Tatiana tidak pernah menyentuh mesin jahit. Jangankan menyentuh mesin jahit, membayangkan belajar menjahit saja tidak pernah.

Memang sih urusan jahit menjahit itu bisa dilakukan sendiri. Dapat berupa hobi ataupun suatu pekerjaan. Tetapi dari dua hal itu tidak ada satu pun yang Tatiana pilih. Maka dari itu ia pun tidak pernah berhubungan dengan segala macam peralatan untuk menjahit.

Tatiana pun tidak tahu maksud oma menanyakan apakah Tatiana bisa menjahit atau tidak. Kedatangan mereka ke sini adalah untuk meminta restu oma. Ya meskipun tidak benar-benar langsung meminta restu sebab Tatiana dan juga Ved perlu melakukan sesuatu yang bisa membuat oma merasa luluh.

Nah sesuatu yang bisa membuat oma luluh itu apa? Baru menginjakkan kakinya di dalam rumah, oma sudah menanyakan soal menjahit. Padahal kan oma bisa meminta yang lain, kalau memang saat ini oma sedang menguji Tatiana. Atau paling tidak oma bisa basa-basi yang lain. Jangan langsung menanyakan bisa menjahit atau tidak.

Memangnya oma pikir semua perempuan wajib bisa menjahit apa? Tatiana punya kelebihan dan juga kekurangan sendiri. Dan kalaupun menjahit menjadi salah satu tolak ukur yang oma lakukan sebagai nilai plus bagi Tatiana atau justru nilai minus, maka mohon maaf saja ya Tatiana menjawab tidak bisa.

"Tapi serius kan kamu bisa masak?"

"Bisa, Oma."

Nah, kalau untuk urusan memasak, bisa dibilang Tatiana mampu. Meskipun tidak bisa seenak masakan di restoran. Lagi pula skill Tatiana saat memasak bisa dikatakan biasa saja. Setidaknya masih layak untuk dimakan. Tidak begitu mengecewakan apalagi memalukan.

Mendengar jawaban Tatiana, oma pun langsung menganggukkan kepalanya. "Ya bagus deh, karena kriteria pertama calon istri yang cocok untuk Ved adalah perempuan yang bisa masak."

Mata perempuan itu lantas mendelik tipis. Rasa-rasanya Ved tidak pernah mengatakan bahwa istrinya nanti harus pandai memasak. Bukankah Ved pernah mengatakan bahwa dia bukan orang yang sulit. Makan apa pun Ved mau. Mau bekerja sambil panas-panasan atau kehujanan, Ved masih sanggup melakukannya. Tetapi satu yang tidak bisa Ved abaikan begitu saja. Laki-laki itu tidak bisa tidur di sembarang tempat.

"Kamu bisa beres-beres rumah?" tanya oma lagi.

Rasa-rasanya oma seperti sedang mewawancarai asisten rumah tangga yang baru. Segala urusan rumah tangga seakan dilimpahkan kepada perempuan itu. Tetapi untuk saat ini Tatiana tak banyak berkomentar, tujuan utamanya datang ke sini adalah untuk meluluhkan hati nenek tua itu kan?

"Bisa kok, Oma," jawab perempuan itu sambil tersenyum sabar.

Lalu, Tatiana pun mundur pelan-pelan ketika oma sedang membuka laci yang ada di dapur. Kalau bukan karena maksud tertentu, Tatiana tidak akan sampai menyusahkan dirinya sendiri dengan mengikuti Oma ke mana pun ia pergi.

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang