"Ved tau apartemen gue, Na?"
"Tau."
"Terus kenapa dia nggak susulin lo ke sini?"
"Ya ngapain sih, lagian dia juga nggak bakalan bisa masuk. Apartemen lo kan nggak kaleng-kaleng. Mana bisa dia datang seenaknya gitu."
"Iya sih, tapi emangnya dia nggak ada kasih lo kabar atau dia nanyain lo gitu?"
Tatiana mendengus. "Sialnya, nggak ada sama sekali."
Mendengar itu, Fresica lantas memasang ekspresi prihatin. "Kayaknya lo memang dibuang, Na."
"Sialan lo!"
Sejak semalam, semenjak Tatiana pergi bersama Fresica, Ved tidak sekalipun menghubunginya. Tatiana jelas merasa keheranan. Umumnya, laki-laki itu merasa cemas, panik, gelisah, takut dan sebagainya.
Tapi, apa yang Tatiana alami justru kebalikannya. Laki-laki itu seperti pasrah. Tidak peduli meskipun Tatiana minggat dari rumah. Memang brengsek!
Setelah ini, Tatiana tetap harus bertemu dengan Ved sebab Tatiana tidak mungkin lama-lama menginap di apartemen Fresica. Ya paling tidak dia harus pulang dulu, menyiapkan barang-barang pribadinya kalau memang Tatiana memilih kabur dari rumah.
Fresica pasti masih mau menampungnya. Bagaimanapun juga mereka sudah bersahabat. Dan Fresica sama bencinya kepada Ved. Padahal Tatiana sudah tidak terlalu mengingat-ingat peristiwa menyesakkan kemarin.
Yang lalu biarlah berlalu. Tatiana perlu menyiapkan mentalnya untuk melanjutkan hidup. Sedih sih sudah pasti, sebab Tatiana seperti melakukan sesuatu yang tidak ada tujuannya. Kecewa pun tak bisa Tatiana tutupi lagi. Hatinya sakit sekali, Tatiana tidak mau menangis lagi.
"Kapan lo mau pulang? Mau gue temenin?" tawar Fresica. Sebab dia tahu Tatiana masih butuh teman. Disaat keluarga Tatiana juga bagian dari Ved, jadi Fresica yakin Tatiana tidak mudah membagi masalahnya dengan mereka.
"Lo kapan ada waktu luang?"
"Hari ini sih gue nggak ada jadwal apapun selain rebahan di ranjang. Tapi, besok jadwal gue padet banget. Why? Lo mau gue temenin tiap waktu?"
Tatiana menganggukan kepalanya. Seandainya saja mama masih ada. Seandainya papa menikah dengan perempuan lain. Seadainya Vella bukan tante laki-laki yang sudah membuat Tatiana sakit hati, maka Tatiana tidak akan kesepian begini.
Terlalu banyak seandainya membuat Tatiana tidak bersyukur. Tatiana mengaku salah. Bagaimana mungkin dia menyalahkan takdir Tuhan? Padahal, Tatiana hanya diminta untuk menjalankannya saja.
"Nanti gue temenin lo pulang dulu, kalau lo masih mau tinggal di sini juga nggak apa-apa kok," ucap Fresica.
"Gue mau tinggal di sini aja. Kalau tinggal di sana, gue bingung."
Bingung, bagaimana Tatiana harus bersikap? Ved pasti ada di sana. Rasanya pasti canggung sekaligus muak. Melihat Vella dan Meilani, membuat Tatiana teringat Ved. Padahal Tatiana tahu keduanya tidak bersalah sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Situasionship
Romance21+❗❌ Tatiana punya mama tiri, adik tiri dan juga punya sepupu tiri. Hidup Tatiana sudah cukup membahagiakan sebelum papanya memaksa Tatiana untuk kembali tinggal di rumah. Tatiana malah terlibat dengan hubungan yang tidak seharusnya terjadi antara...