BAB 14

8.9K 365 28
                                    

"Gitu aja marah! Seharusnya kan aku yang marah! Kenapa jadi kamu yang ngambek sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gitu aja marah! Seharusnya kan aku yang marah! Kenapa jadi kamu yang ngambek sih?"

Ved melirik singkat, kemudian mengabaikan lagi. Mau Tatiana mengoceh panjang kali lebar, kali tinggi, bagi lebar, dan bagi tinggi, Ved tidak peduli. Saat ini dia marah. Pokoknya marah! Ved cemburu! Ved merajuk! Dia ingin dibujuk, bukan ingin dibentak oleh Tatiana!

Dia yang diabaikan langsung mendengus. "Bodo amatlah! Sana! Balik lagi ke perempuan-perempuan berbikini! Aku juga bisa kali! Bule lebih mantap daripada kamu! Ck! Kamu tuh siapa? Berani-beraninya marah! Dipikir aku nggak bisa marah juga apa?"

Ved semakin kesal, juga panik. Mendengar jawaban panjang perempuan itu. Yang mana isi dalam ucapan Tatiana seperti sebuah kalimat keramat. Ved tidak mau mendengarnya!

"Aku hitung sampai tiga, kalau nggak mau ngomong, lebih baik aku keluar dari mobil. Satu! Dua! Tiga!"

Tatiana segera melengos kabur. Ved yang ditinggal malah loading. Sama sekali tak menduga kalau Tatiana akan berhitung secepat itu. Padahal, Ved belum selesai menarik napas lho.

"Ana!"

Laki-laki itu kalang kabut. Mengejar Tatiana yang berlari kencang seperti burung unta. Ved tentu tidak akan mau kalah. Sebagai laki-laki yang hobi olahraga, pernah mengikuti perlombaan lari 200 meter, Ved tentu bisa dengan mudah mengejar Tatiana. Tinggal, hap! Lalu tertangkap!

Laki-laki itu menyengir. "Mau kemana, Sayang?"

Tatiana mendelik. "Mau nyamperin bule!"

"Eits! Nggak bisa! Kamu harus pulang bareng aku."

"Nggak mau!"

Tatiana tetap akan menolak, kalau Ved menjengkelkan seperti ini. Dia pikir Tatiana tidak bisa marah apa? Jangan salah, bumi pun bisa bergetar kalau Tatiana sedang marah. Apalagi Ved yang bahkan tidak ada apa-apanya.

Masalahnya, Ved itu selalu bermodalkan nekat. Otak pintar, tapi jarang digunakan. Otaknya hanya berfungsi kalau sedang bekerja, dan sedang mesum. Menyusun rencana untuk menggoda Tatiana. Begitulah Ved. Dengan tekat itulah Ved bisa melakukan apa pun yang dia mau. Contohnya seperti saat ini.

"Ved!" pekik Tatiana ketika tubuhnya tiba-tiba dibalik, lalu pantatnya dipukul.

Ya. Ved baru saja mengangkatnya seperti karung beras. Namun, lebih baik karung beras, karena dia tidak perlu merasa malu. Beda lagi dengan Tatiana. Ya Tuhan, mereka masih ada di sekitar pantai lho! Di tengah-tengah keramaian orang. Dan Ved dengan seenak udelnya memangku Tatiana seperti ini. Dikira kepala Tatiana tidak pusing apa?!

—0—

Anggara melihat kedatangan anak-anak dan keponakannya dengan ekspresi bingung. Pasalnya, saat ini Ved terlihat badmood sementara Tatiana dan Meilani terlihat senang. Rupanya, bukan hanya Anggara saja yang merasa bingung, Vella juga merasa bingung. Tidak biasanya Ved badmood seperti itu. Pasti karena telah terjadi sesuatu.

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang