BAB 28

4.8K 317 35
                                    

"Tante Giara udah pulang, Ma?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tante Giara udah pulang, Ma?"

Vella mengangguk. "Udah. Ana, sini dulu. Mama mau tanya."

Meskipun bingung, Tatiana tetap menurut. "Kenapa, Ma?"

"Semalam mamanya Ved bilang apa aja sama kamu? Nggak mungkin cuma numpang tidur, kan? Mama tau, ada yang kalian bicarakan. Entah sebelum tidur ataupun setelah bangun tidur."

Kalau yang Vella maksud soal Ved, maka benar. Giara dan Tatiana memang membicarakan masalah itu. Lagi pula, Giara tampak tak ingin menutupi apapun pada Tatiana. Bisa dibilang, apa yang Tatiana ingin ketahui, Giara malah mengatakannya dengan begitu gamblang.

Jujur saja, Tatiana merasa nyaman ketika berbincang dengan Giara. Beliau memperlakukan Tatiana dengan baik. Padahal sebelumnya Tatiana sudah berpikir, bahwa Giara mau memintanya untuk berpisah dengan Ved.

Sebenarnya Giara tidak meminta Tatiana menjauh dari Ved, tidak juga membuat Tatiana menerima Ved lagi. Bahkan, Giara berpesan padanya agar berhati-hati dalam mengambil keputusan. Mau bagaimanapun ke depannya nanti.

Obrolan semalam, Tatiana anggap kalau Giara tidak membencinya, tidak menganggap Tatiana pengganggu. Justru, hubungan mereka kian dekat meskipun hanya bertemu kurang dari 24 jam. Giara memang menempatkan dirinya sebagai orang tua, bukan hanya sebagai pembela Ved.

"Jadi, mamanya Ved nggak marah?" tanya Vella, yang mana langsung Tatiana jawab dengan gelengan kepala. "Syukurlah, Mama khawatir kalau mamanya Ved marah-marah sama kamu."

"Memangnya sifat beliau kayak gitu, Ma?"

"Nggak sih, setau Mama, Mbak Giara tuh lembut dan pemaaf. Tapi, Mama kan tetep takut waktu dia minta satu kamar sama kamu. Takutnya, besok pagi kamu udah babak belur."

Tatiana menyemburkan tawanya. Setelah mengobrol panjang lebar dengan Giara, Tatiana merasa hatinya sedikit tenang. Tapi, bukan berarti dia bisa dengan mudah menerima Ved lagi. Toh, Ved tidak akan mudah untuk bersama dengannya lagi.

Kini, Tatiana malah memilih fokus pada dirinya sendiri. Kalau memang Ved ingin bersamanya, maka laki-laki itu yang harus berusaha. Tatiana tidak mau ambil pusing lagi. Meskipun akan dianggap tidak mau memperjuangkan cinta, Tatiana masa bodo.

Mudahnya, kalau Ved memang serius dengannya, laki-laki itu harus datang setelah menyelesaikan semua urusannya. Baik itu dengan Nikita dan keluarganya ataupun dengan keluarga Ved sendiri. Tatiana tidak mau direpotkan.

"Kalau Ved berhasil memutuskan pertunangan dia sama Nikita, kamu mau balik lagi sama dia?" tanya Vella hati-hati.

"Itu kembali lagi sama Ved, Ma. Kalau dia bisa meyakinkan Mama dan papa, mungkin aku bisa menerima dia lagi. Tapi ... nggak sekarang."

"Kenapa?"

"Kesannya aku nggak tau diri banget." Tatiana tersenyum. Dibohongi itu sakitnya luar biasa, mungkin itu juga yang Anggara rasakan kalau tahu bagaimana perbuatan dia dan Ved.

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang