BAB 44

7.7K 313 37
                                    

Ved terus tersenyum ketika Tatiana mengumpulkan mereka semua di ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ved terus tersenyum ketika Tatiana mengumpulkan mereka semua di ruang keluarga. Laki-laki itu merasa sangat antusias dan juga gembira.

Ketika semua anggota keluarga sudah menempati posisi masing-masing, Ved segera memeluk istrinya. Laki-laki itu menyandarkan kepalanya di bahu sang istri sambil mengulum senyum.

Tak lama kemudian suara Meilani yang mengoceh membuat fokus laki-laki itu buyar. Dia menatap sepupunya dengan tajam, lalu meminta gadis kecil itu untuk diam karena Ved yakin Tatiana mau menyampaikan sesuatu hal yang sangat penting.

Karena jarang sekali perempuan itu mengumpulkan mereka di satu tempat dengan tujuan mau menyampaikan sesuatu. Ved sih sudah curiga bahkan menebak apa yang akan disampaikan oleh istrinya kepada mereka semua.

Jadi jangan heran kalau laki-laki itu selalu tersenyum. Bahkan, laki-laki itu tak berhenti untuk bermanja ria kepada istrinya.

"Nah udah kumpul semua di sini kan?" Tatiana mengeluarkan sesuatu dari kantong baju tidurnya.

Ved langsung antusias ketika melihat kotak kecil yang dihias pita. Laki-laki itu makin deg-degan dan sudah tidak sabar ingin mendengar langsung pengumuman yang sangat luar biasa ini.

Sebelum Tatiana mengumumkan kabar gembira, Ved ingin banyak-banyak berterima kasih kepada Tuhan karena telah menghadirkan kebahagiaan dan juga anugerah yang tidak dia bayangkan sebelumnya.

Ved anggap kejutan ini adalah hadiah yang telah Tuhan berikan kepada keluarga kecilnya. Terhitung baru 3 hari Ved berstatus sebagai seorang suami, Tuhan sudah memberinya anugerah yang sangat luar biasa.

Jadi, laki-laki itu berjanji akan selalu bersyukur kepada Tuhan. Mengurangi sedikit demi sedikit perbuatan yang bisa menimbulkan dosa. Dan juga Ved berjanji akan mencintai Tatiana dengan sepenuh jiwa dan hatinya.

"Ada yang mau aku sampaikan. Sebenarnya bisa dibilang ini kabar bahagia." Senyum Tatiana tak bisa ditahan-tahan lagi. "Dan aku pikir ini waktu yang tepat aku bilang sama kalian semua. Sebelum aku pergi bulan madu dengan Ved."

Sang suami langsung bertingkah aneh. Matanya berbinar-binar sementara giginya hampir kering lantaran terlalu sering tersenyum. Semua itu disaksikan oleh Papa mertuanya.

"Kamu tahu kabar gembira yang mau diomongin sama Ana, Ved?" tanya Anggara dengan ekspresi jengkel.

Pasalnya Ved terlihat sangat menjengkelkan sekali dengan tingkahnya saat ini. Seolah-olah dia akan mendapatkan jackpot besar. Padahal mereka belum tahu kabar gembira apa yang akan disampaikan oleh Tatiana.

"Papa mertua, setelah ini harus banyak-banyak terima kasih sama saya. Dengan adanya saya, kabar gembira ini terasa lebih berwarna," jawab laki-laki itu percaya diri. "Saya yakin Papa mertua sampai nggak bisa berkata-kata kalau tahu kabar gembira apa yang akan disampaikan oleh Ana."

Seketika saja Tatiana bergerak panik. "Memangnya kamu tahu apa, Ved? Kayaknya aku belum bicara apa-apa deh sama kamu."

Hal itu lantas membuat Ved langsung berpura-pura tidak tahu apa-apa. "Enggak kok, Sayang. Aku belum tahu. Tapi kalau melihat ekspresi kamu saat ini, aku yakin kabar bahagia ini bisa membuat Papa mertua sangat bersyukur."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang