BAB 15

9.5K 378 23
                                    

Tidak mungkin terjadi sesuatu pada mereka berdua selama Tatiana masih setengah hati menjalani hubungannya dengan Ved

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak mungkin terjadi sesuatu pada mereka berdua selama Tatiana masih setengah hati menjalani hubungannya dengan Ved. Sebenarnya bukan karena Tatiana belum bisa menerima Ved sebagai laki-laki yang dia suka. Hanya saja, Tatiana masih memiliki sedikit rasa takut dihatinya. Itulah yang membuat Tatiana sedikit menahan Ved ketika laki-laki itu mulai macam-macam.

Jadi, rangsangan semalam tidak membuat keduanya sampai melepas pakaian masing-masing. Bahkan, ketika Tatiana sudah menyerahkan diri, pasrah dicium oleh Ved, mereka tetap tak melakukan lebih. Karena setelah bibir Tatiana bengkak, Ved langsung menyudahi aksi-aksi berbahaya mereka. Terlebih lagi Tatiana memang sudah mendorong Ved beberapa kali dari atas tubuhnya.

Namun, pagi tadi rupanya ada yang berbeda dengan Ved. Tatiana mulai gelisah. Takut kalau Ved marah akibat kegiatan semalam, padahal Tatiana merasa tidak membuat kesalahan. Mereka berdua kompak menyudahi aksi menyerang satu sama lain. Terlebih lagi Ved, yang pertama kali menghentikan kegiatannya menghisap bibir Tatiana. Jadi, Tatiana pikir mereka baik-baik saja. Terutama Ved. Tapi, anehnya pagi tadi Ved tidak ikut sarapan. Katanya Vella, Ved buru-buru pergi ke kantor. Padahal Tatiana belum melihatnya sama sekali.

Sehingga, sore itu juga, setelah Tatiana pulang bekerja. Perempuan itu menumpang, naik mobil Jeng Dormi. Minta diberhentikan sekitaran kantor Ved. Sebelum berangkat bekerja tadi pagi, Tatiana sempat menanyakan alasan Ved berangkat pagi-pagi sekali, kepada Vella. Katanya, Ved punya banyak pekerjaan, dan sebagainya. Ved juga akan pulang agak malam, mungkin berniat lembur.

Memang pada dasarnya Tatiana sudah tergoda oleh Ved. Hilangnya laki-laki itu membuat Tatiana gelisah. Alhasil, Tatiana pun berakhir di depan kantor Ved. Sungguh, saat ini Ved sudah menjadi pebisnis muda yang sukses besar. Melihat betapa besar kantornya. Mungkin namanya ada di jajaran pebisnis seperti Argadinata. Pemilik perusahaan keluarga Argadinata. Sepak terjang mereka sudah tak diragukan lagi, sebab anak sulung Argadinata pun menjadi pebisnis yang sukses. Oh ya, Tatiana penasaran. Kira-kira, lebih kaya Ved atau keluarga Karren ya?

Bicara soal kekayaan, rasanya tidak akan menemukan hasil yang valid. Sebab setiap perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Katanya, Anggara pun sekelas dengan keluarga Argadinata. Tapi, Anggara jarang disebut, itu karena mereka bergerak di bidang yang berbeda. Jadi, Tatiana tetap tidak mau menyombongkan seberapa kaya keluarganya.

Tatiana ingin menjadi Karren, temannya yang manja itu. Sekaligus anak konglomerat. Putri bungsu keluarga Argadinata yang tersohor. Tapi, tak banyak yang tahu kalau Argadinata memiliki tiga orang anak. Salah satunya adalah Karren. Yang dikenal publik, Argadinata hanya punya satu anak laki-laki. Mungkin karena selama ini, Argadinata selalu berdiri bersama anak laki-lakinya. Nah, Tatiana pun ingin seperti itu. Sampai detik ini, teman-teman kantornya tak ada yang tahu kalau Karren adalah anak konglomerat. Dan juga, mereka tidak tahu bahwa keluarga Tatiana punya perusahaan besar, yang seharusnya menjadi tempat Tatiana bekerja. Masalahnya, Tatiana lebih memilih mengabdi di perusahaan orang.

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang