BAB 36

4.1K 317 213
                                    

"Kamu lagi di mana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu lagi di mana?"

"Sebentar ya. Aku lagi mampir ke kebun binatang," jawab Ved ngawur. Bukan hanya ngawur, tapi juga sinting. 

"Ngapain sih kamu ke kebun binatang? Memangnya ada perlu apa datang ke sana?" tanya Tatiana keheranan, ya jelas heran dong, Tatiana pikir ved sedang ada urusan penting makanya dia pergi, tapi ternyata Ved malah pergi ke kebun binatang. Padahal sebelumnya mereka ada janji bertemu.

"Sebentar ya, aku mau lihat monyet dulu," jawab Ved sambil tertawa. Tatiana di ujung sana jelas saja kebingungan.

"Eh?"

"Nanti aku telepon lagi ya. Bye, Ana!"

Senyum Ved mengembang ketika berhasil membuat Tatiana kebingungan. Tenang saja, Ved tidak sengaja ingin membuat Tatiana bingung kok. Saat ini ved sedang menjalankan sebuah misi penting. Jadi, Tatiana tidak boleh tahu misi macam apa yang sedang Ved rencanakan ini. Yang jelas, Tatiana akan berterima kasih padanya.

"Maaf ya, pasti lama nunggu." Tiba-tiba saja suara seorang perempuan membuat kepala Ved mendongak.

Kemudian, Ved pun tersenyum tipis. "Nggak masalah, asalkan kamu bisa datang ke sini, aku tunggu meskipun sampai lumutan."

Senyum Nikita langsung terbit seketika. Perasaan senang pun tak bisa dia tahan-tahan lagi. Seolah saat ini Ved benar-benar sangat ingin bertemu dengannya. Nikita merasa tersanjung.

Sejujurnya Nikita merasa terkejut ketika Ved menghubunginya dan meminta bertemu, Nikita yang pada saat itu merasa senang setengah mati pun tanpa menunggu lama langsung mengiyakan.

Demi bertemu dengan Ved, Nikita memerlukan banyak waktu untuk bersiap. Perempuan itu sampai harus datang terlambat karena mempersiapkan diri sebaik mungkin. Bahkan, Nikita sampai harus pergi ke salon hanya untuk tampil cantik di depan Ved. Berharap agar laki-laki itu bisa terpesona padanya.

"Kamu ada butuh sesuatu, Ved? Aku pikir kamu mau membahas sesuatu yang penting." Nikita menyelipkan sehelai rambutnya ke telinga dengan gerakan yang anggun. Perempuan itu tampak malu-malu.

Ved mengangguk-anggukan kepalanya. "Aku pikir kamu bakal datang dengan tampilan semrawut."

"Ya?"

Ved tersenyum. "Soalnya aku pikir hasil ribut kemarin masih keliatan."

Mendengar itu, senyum Nikita perlahan hilang. "Maksudnya apa ya, Ved?"

Ved hanya menanggapi dengan santai. Sementara perempuan di depannya ini tampak kebingungan. Tidak ingin membuang-buang waktu, Ved pun langsung menegakkan tubuhnya. Melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap remeh Nikita.

"Sebenarnya aku nggak mau repot-repot ngurusin kamu. Tetapi, ada orang penting yang bikin aku harus turun tangan. Jadi, kita bertemu di sini. Sebaiknya kamu jangan terlalu geer dulu."

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang