BAB 27

4.4K 311 44
                                    

"Kalian pacaran?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian pacaran?"

Pertanyaan yang tak disangka-sangka itu malah datang dari Giara, Tatiana yang belum siap mendapatkan pertanyaan, tentu saja kiceup. Mana dia ditinggal hanya berdua dengan Giara kan.

Sebenarnya Tatiana sudah curiga sih ketika Giara minta tidur bersama dengannya. Tapi, Tatiana tidak tahu kalau pada akhirnya Giara akan menanyakan hal semacam itu. Terang-terangan pula. Berarti memang benar, orang tua Ved sudah tahu.

"Jangan takut. Tante nggak akan gigit kok." Giara tersenyum lembut. "Tante dan om memang sudah tahu kalau kamu pacaran dengan Ved."

"Kami nggak pacaran kok, Tan."

"Tapi, kalian dekat,kan? Lebih cocok disebut pacaran, kan?" Bibir Giara tersenyum menggoda. "Mau dengar cerita nggak? Mungkin ini bisa jadi pertimbangan untuk kamu."

"Cerita apa, Tan? Kalau Tante nggak keberatan, Ana juga nggak keberatan untuk dengerin cerita Tante kok."

Bibir Giara kembali tersenyum. "Ini tentang Ved. Anak itu memang sulit sekali diatur, nggak pernah mau pulang ke rumah. Katanya nggak suka tinggal bareng orang tuanya sendiri. Suatu hari, Ved kok terlihat semangat sekali. Kejadiannya setelah Vella menikah."

Setelah Vella menikah, itu berarti sekitar 7  tahun yang lalu? 

"Ternyata, dia semangat mau tinggal bareng tantenya. Kami sih senang-senang saja. Tapi, ternyata ada alasan kenapa dia bisa sesenang itu. Kami sih nggak terlalu repot, asal Ved bahagia, silakan aja."

Kepala Tatiana mengangguk tanpa sadar. Kalau dia jadi orang tuanya Ved, Tatiana juga membebaskan apapun yang ingin Ved lakukan. Yang terpenting laki-laki itu bahagia.

"Lalu, belum lama ini dia telepon. Katanya, dia sedang menyiapkan sesuatu. Kabar gembira untuk orang tuanya." Giara membayangkan sesuatu. "Dia bilang, dia sudah punya rumah yang nantinya bakal dia tempati bersama keluarganya. Mau tau apa yang dia bilang selanjutnya?"

Tatiana menggeleng. Dia tidak tahu, tidak bisa menebak juga. Memangnya Ved bilang apalagi?

"Ved bilang, dia mau melamar seorang perempuan. Kamu tau betapa terkejutnya Tante saat itu? Dia punya tunangan, malah berniat melamar perempuan lain. Meskipun Ved belum mengatakannya langsung, tapi Tante tahu apa maksudnya."

Detik itu juga Tatiana langsung mengumpat dalam hati. Mengutuk Ved karena sudah sembarangan membuatnya terlibat dengan Giara dan suaminya.

Bagaimanapun juga Tatiana belum terpikirkan sampai ke sana. Tatiana tidak bodoh untuk mengetahui bahwa perempuan yang dimaksud Ved, jelas dirinya.

"Seharusnya, Ved bilang kalau dia akan segera menikah. Karena dia kan punya tunangan. Tapi, Ved malah bilang dia mau melamar seorang perempuan."

"Tante nggak marah?"

"Buat apa marah? Ved bebas menentukan masa depannya sendiri. Lagian, Tante sudah terpesona mendengar suara Ved yang tampak sangat antusias. Meskipun nggak bisa melihatnya langsung, Tante tau kalau Ved sedang tersenyum lebar."

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang