BAB 8

11.2K 466 42
                                    

Tatiana melongo melihat kondisi apartemennya yang tampak bersih setelah ditinggalkan cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatiana melongo melihat kondisi apartemennya yang tampak bersih setelah ditinggalkan cukup lama. Selama Tatiana tinggal bersama Karren dan juga Fresica, Tatiana tidak pernah kembali ke apartemennya kecuali ketika mengambil barang pribadinya.

Wajarnya, apartemen Tatiana akan kotor karena sudah lama tidak ditempati. Namun, yang Tatiana dapati justru sebaliknya. Bukannya merasa heran, Tatiana malah merasa merinding. Kalau bukan dia yang membersihkan tempat tinggalnya sendiri, lalu siapa?

"Kenapa sih? Kok bengong?"

Tatiana tersentak ketika merasakan tangan Ved memeluk pinggangnya dari belakang. Perempuan itu nyaris menendang kalau saja Ved tidak segera menjauh. Refleks Tatiana memang perlu diwaspadai.

"Kamu kenapa sih? Baru disentuh gitu aja udah kaget." Ved berkacak pinggang sambil terkekeh. "Kalau minta lebih, bilang aja."

"Kepedean!"

Tatiana mengabaikan Ved dengan melihat ke sekelilingnya. Tentu saja Tatiana masih merasa heran melihat kondisi apartemennya. Karena tidak mungkin hantu yang membersihkan apartemennya, kan? Kecuali hantu itu berwujud nyata seperti ....

"Apa? Kenapa liatin aku kayak gitu?" Ved mendadak salah tingkah karena Tatiana menatapnya sedemikian rupa.

"Ved, jujur sama aku." Tatiana memandang Ved dengan tatapan penuh curiga. "Selama aku nggak pulang ke sini, apa kamu datang ke sini?"

Ved tampak menelan salivanya susah payah, laki-laki itu mengalihkan pandangannya ke samping. Tatiana yang melihat itu seketika saja tertawa hambar. Sepertinya dia tahu siapa yang tinggal di apartemennya selama dia pergi.

Yang membuatnya heran adalah kenapa Ved mau membersihkan apartemennya? Padahal dia selaku pemilik apartemen tersebut malah tidak terlalu memerhatikan kebersihan tempat tinggalnya sendiri. Dan juga, ini seorang Ved lho. Sejak kapan laki-laki itu mau melakukan pekerjaan perempuan?

"Veddrel?" panggil Tatiana dengan nada menuntut. Dia butuh penjelasan!

Laki-laki itu menoleh dengan ekspresi berbinar. "Eh, kamu panggil aku apa? Aku suka tau, kedengaran pas. Mulai sekarang panggil aku Veddrel ya."

Mata Tatiana memicing tajam. "Nggak usah mengalihkan pembicaraan!"

"Apa sih? Memangnya kamu tanya apa?"

"Gimana ceritanya kamu bisa masuk ke sini?" Ekspresi Tatiana langsung melongo, ketika baru menyadari sesuatu. "Aku baru sadar, waktu kita masuk ke sini yang buka pintu tadi kamu, kan?"

Ved tak lagi berdiri di depan Tatiana, laki-laki itu sudah melengos masuk ke dapur. Seperti sengaja menghindari. Sementara Tatiana, langsung mendengus. Tak ingin melewatkan hal penting, Tatiana segera menyusul. Perempuan itu akan membuat Ved bicara jujur.

"Ved, kamu mau ke mana?"

"Veddrel!" koreksi Ved. Pokoknya dia ingin dipanggil Veddrel.

"Okay, Veddrel." Satu tangan Tatiana menahan Ved. "Udah ya, jangan mondar-mandir mulu. Memangnya kita lagi main kejar-kejaran?"

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang