Gadis kecil itu berlari dengan terburu-buru ketika melihat Ved yang sudah menghidupkan mesin mobil. Wajahnya tampak gelisah, takut ditinggal. Padahal Ved tidak mungkin meninggalkan Meilani sebab laki-laki itu memang berniat mengantar Meilani pergi ke rumah temannya.
"Kak Ana, cepetan! Kak Ved udah mau berangkat!" teriak Meilani yang lantas membuat Anggara menutup telinganya.
Bapak dua anak itu melirik putri bungsunya dengan tatapan heran. "Nggak usah teriak, Mei. Nanti juga Kak Ana keluar kok."
"Nanti ditinggal Kak Ved, Papa!" kesal gadis kecil itu.
"Nggak mungkin ditinggal. Kamu tuh terlalu berlebihan."
"Kak Ved pasti berangkat duluan."
"Kan Kak Ved mau nganter Mei main. Kenapa harus ditinggal?"
"Kak Ved pasti pergi duluan."
Mata Anggara langsung mendelik kesal. Punya anak kok susah banget dibilangin!
"Kenapa, Om?" tanya Ved setelah melihat Meilani yang cemberut dan Anggara yang menggerutu.
"Kamu jangan naik mobil dulu. Mei dari tadi teriak-teriak terus. Berisik tau. Takut ditinggal kamu katanya."
Mendengar itu, Ved sontak tertawa. "Lah kok bisa takut ditinggal? Kan aku mau nganter dia."
"Nah itu. Namanya juga Meilani. Susah banget kalau diomongin. Malah ngebantah terus."
"Ada-ada aja." Ved menggeleng-geleng heran. "Mei, sini."
Gadis kecil yang dimaksud tampak ragu untuk mendekati Ved. Alhasil Ved sendiri yang mendekatinya. Dipangkunya Meilani, kemudian dia bawa masuk ke dalam rumah.
"Kak Ved cuma manasin mobil aja kok. Mei nggak perlu takut ditinggal."
"Abisnya Kak Ved mau berangkat duluan."
"Nggak mungkin," jawab Ved meyakinkan. "Terus kenapa Mei nggak langsung masuk ke dalam mobil? Tadi katanya bilang takut ditinggal kan?"
Kepala Meilani mengangguk dua kali. "Kan Kak Ana belum selesai mandi."
"Emang Kak Ana mau ikut juga?"
"Iya."
Tiba-tiba saja Ved menyeringai. Kepala laki-laki itu mulai menyusun sebuah siasat yang tentunya akan menguntungkan diri sendiri. Aha! Ved memang cerdas!
"Kalau gitu, yuk kita susulin Kak Ana dulu. Tadi katanya Kak Ana masih mandi kan?"
"Iya. Tapi katanya kita tunggu di mobil aja. Nggak usah tunggu di kamar."
Kening Ved mengernyit. "Kak Ana bilang gitu?"
Hm, sepertinya Tatiana memang sudah mengantisipasi kalau-kalau Ved akan menyusulnya masuk ke dalam kamar. Padahal kan Ved hanya ingin mengecek apakah perempuan itu sudah selesai atau belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Situasionship
Romance21+❗❌ Tatiana punya mama tiri, adik tiri dan juga punya sepupu tiri. Hidup Tatiana sudah cukup membahagiakan sebelum papanya memaksa Tatiana untuk kembali tinggal di rumah. Tatiana malah terlibat dengan hubungan yang tidak seharusnya terjadi antara...