BAB 29

4.1K 299 18
                                    

Bibir Tatiana manyun ketika Vella membawanya ke sana-sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibir Tatiana manyun ketika Vella membawanya ke sana-sini. Sudah lebih dari 3 jam keduanya bolak-balik membeli pakaian dan sebagainya. Namun, Vella belum memutuskan akan membeli apa.

"Ma, apa nggak masalah kita pulang sore? Nanti Mei nyariin lho."

"Nggak dong. Mama kan udah bilang papa." Vella melempar sebuah dress pada Tatiana. "Kamu coba ini geh. Kayaknya itu bagus."

Sudah lebih dari 20 kali Vella menyuruh Tatiana untuk mencoba beberapa potong dress yang katanya bagus untuk Tatiana. Tapi, pada akhirnya Vella akan menolak dan mengatakan dress itu masih kurang cocok untuk Tatiana. Alhasil, Tatiana pun harus mencoba dress yang lain.

Selesai dengan dress yang dikenakannya, Tatiana kembali berdiri di depan Vella. "Nah, kali ini cocok banget."

Ekspresi lega tampak di wajah Tatiana. "Berarti setelah ini kita pulang kan? Aku capek, tadi di kantor banyak banget kerjaan. Maklum, Karren masih bulan madu, jadi pekerjaan dia, aku ambil alih."

"No, kita nggak boleh pulang sebelum dapet 10 dress untuk kamu." Vella kembali berkeliaran di sekitar toko.

Sementara Tatiana pasrah saja. Toh, Vella akan mengoceh kalau Tatiana kebanyakan mengeluh. "Udah, itu bagus. Ambil aja. Nah, ini juga bagus, masukin! Wah, keren nih. Mama memang nggak pernah salah pilih. Aku masukin sekarang ya? Asyik, udah banyak nih. Saatnya bayar terus pulang."

Pada saat Tatiana berbalik badan, Vella menarik ujung kemejanya. Tampilan Tatiana sore ini memang sudah sangat kacau. Tidak ada anggun-anggunnya sama sekali. Untuk apa anggun kalau pada akhirnya dia harus bolak-balik mencoba banyak dress?

"Mama tau sebenarnya kamu cuma asal jawab kan setiap Mama tanya dress ini bagus atau nggak?" Vella meliriknya sengit. "Kamu diajak belanja malah nggak mau."

"Bukannya nggak mau, Ma. Ana capek."

"Justru karena kamu lagi capek, makanya kita harus refresing dulu." Lagi, Vella mengajaknya ke kasir.

Saat itu, Tatiana sudah geer. Tatiana menebak setelah bayar, mereka akan langsung pulang. Tapi ternyata Tatiana salah. Setelah puas memilih di toko itu, kini Vella membawanya ke toko yang lain.

"Belanja memang bisa menghilangkan stres ya."

Mata Tatiana langsung membelalak. Menghilangkan stres dari mana? Menambah stres kali, Ma! Tatiana nyaris semaput lho ini!

"Jangan lama-lama ya, Ma," pinta Tatiana setelah keduanya masuk ke dalam toko. 

Sama seperti dugaan Tatiana sebelumnya. Vella pasti tak akan mendengar permohonannya. Sudahlah, Tatiana pasrah saja. Toh, Vella sedang mengajaknya bersenang-senang.

Semua dress, bahkan bawahan juga Vella borong banyak-banyak. Katanya untuk stok di rumah. Padahal Tatiana yakin, Vella sudah punya banyak stok pakaian di rumah. Mulai dari pakaian yang baru sampai pakaian yang lama.

SituasionshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang