Misi Tersendiri

26 3 0
                                    

Tiga hari berlalu semenjak hari dimana aku menodai kedua tanganku tepat di hadapan mereka.

Elly kelihatannya masih nyaman nyaman saja di dekatku.

Sementara ketiga lelaki itu tidak pernah mendekatiku sedikitpun, entah karena takut atau gengsi.

Elly juga sepertinya heran dengan ketiga temannya itu karena menjauh dariku.

Apa mungkin karena aroma darahku yang menggoda mereka?

"Oh iya, Elly, ada yang ingin kutanyakan"

"Mau nanya apa?"

"Pada saat kau menemukanku di ruang bawah tanah rumahku, kalau tidak salah kau menyebutkan kata Vampir Putih, memang apa maksudnya itu?" tanyaku.

Elly langsung mulai jadi was was dan melihat sekeliling seolah ingin melakukan tidak kriminal berupa maling.

"Sebenarnya, di dunia ini terdapat dua tipe Vampir. Yang pertama adalah Vampir Merah dan Vampir Putih"

Elly mengambil sebuah ranting di dekatnya dan menggambar sesuatu diatas tanah.

"Vampir Merah adalah Vampir yang bisa dibilang mantan manusia, dan jumlah Vampir Merah bisa terbilang banyak.

"Sementara Vampir Putih, adalah Vampir dengan rambut putih. Menurut kepercayaan di antara Vampir, terdapat sebuah cerita mengenai Vampir Putih.

"Sejujurnya, Vampir Putih ini jarang terlihat, karena mereka itu tidak mengkonsumsi darah manusia" jelas Elly sambil menggambarkan sosok Vampir Putih diatas tanah

"Lah, trus mereka mengkonsumsi apa?" tanyaku.

Elly terdiam dan menatapku dengan serius. "Darah sesama Vampir Putih"

Njir, kanibal

"Karena itulah jumlah Vampir Putih semakin menurun setiap harinya karen ulah mereka sendiri"

Elly menggambarkan beberapa ciri khas Vampir Putih di atas tanah serta menuliskan nama namanya.

"Hingga sekarang, aku belum pernah menemui Vampir Putih, aku mengetahui cerita ini dari seorang Vampir lainnya" ujar Elly

"Jadi, Vampir Putih itu tidak nyata?" tanyaku

"Mereka nyata, hanya saja memang jarang menunjukkan dirinya. Pokoknya kalau sampai bertemu dengan Vampir Putih, pilihan yang ada hanyalah jangan sampai bertemu dengannya"

Lah....

"Karena sekali kau bertemu, maka saat itu juga nyawamu tidak memiliki jaminan untuk selamat"

"Serem amat"

"Makanya, aku juga sedikit was was dengan keberadaan Vampir Putih yang masih tidak jelas ini"

Elly menghancurkan gambarannya diatas tanah dengan menginjak injaknya hingga benar benar sudah tidak terlihat.

"Tidur yuk, udah malem nih"

Elly menggandeng tanganku masuk kedalam tenda dan menutup tendanya dengan rapat.

Aku membaringkan diriku diatas semacam alas tidur dengan bantal yang terbuat dari tumpukan daun kering yang dimasukkan kedalam kaos bekas.

Sambil menatap langit langit tenda, aku berpikir.

Sudah tiga hari aku disini, dan kondisiku benar benar aman disini, makananku juga terjaga

Tapi, aku tidak bisa berdiam diri di sini terus menerus, aku memiliki misi sendiri yang harus ku tuntaskan

Inginnya sih begitu, tapi, aku tidak tega untuk pergi jauh dari Elly

Benar benar membingungkan. Aku harus bagaimana?!

Aku mengosongkan pikiran sejenak agar tidak terlalu membebani pikiranku karena terlalu keras berpikir.

Masa aku kabur? Kan nggak keren sedikitpun. Kabur dari orang yang sudah menyelamatkan nyawaku? Rasanya seperti aku melarikan diri dari hal yang membuatku nyaman

Sadarilah, Exie, kau memiliki misi tersendiri, kau tidak boleh terjebak pada kebaikan orang lain, ingat misimu

Aku harus menemukan Alan dan meminta pertanggung jawaban darinya atas apa yang dia lakukan 10 tahun yang lalu

Benar, saat itu, usiaku masih tiga tahun, dan itu adalah kejadian yang mengerikan itu.

Karena saya itu aku terlalu kecil, jadi aku tidak bisa mengingat secara keseluruhan, aku hanya bisa mengingat sebagian besarnya saja.

Tapi, hanya dengan begitu saja, aku sudah sangat membencinya.

Mungkin aku akan mengatakannya hanya pada Elly

Aku memejamkan kedua mataku dan mulai tertidur.

.

.

.

Segini aja dulu untuk part ini, sorry kalo kependekan 😔🙏 author 'sibuk' soalnya🗿✌️

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang